Berita , Olahraga , Pilihan Editor
Profil dan Biodata Iwan Bule, Ketum PSSI yang Menolak Mundur Pasca Tragedi Kanjuruhan
M Nazilul Mutaqin
Profil dan Biodata Iwan Bule, Ketum PSSI yang Menolak Mundur Pasca Tragedi Kanjuruhan
HARIANE - Profil dan biodata Iwan Bule belakangan ini banyak dicari warganet, lantaran dirinya dianggap sebagai orang yang harus bertanggung jawab penuh atas tragedi yang menewaskan 131 orang akibat tragedi Stadion Kanjuruhan.
Bagaimana tidak, profil dan biodata Iwan Bule merupakan orang nomor satu di federasi sepak bola Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah PSSI.
Kendati tidak bersentuhan langsung dengan tragedi kelam yang terjadi di Malang, profil dan biodata Iwan Bule dianggap sebagai orang yang mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur regulasi sepak bola Indonesia.
Sebab itulah, warganet meminta Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.
Buat yang penasaran dengan profil dan biodata Iwan Bule, dan bagaimana track record-nya di Indonesia, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Profil dan Biodata Iwan Bule, Purnawirawan Polisi yang Jadi Ketum PSSI
Seperti yang disebutkan sebelumnya, memang profil dan biodata Iwan Bule banyak dicari. Selain diminta mundur dari jabatannya sekarang, purnawirawan perwira tinggi polri tersebut juga banyak dikecam saat berikan keterangan dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan.BACA JUGA : 5 Ribuan Orang Tandatangani Petisi Mundur Ketua PSSI dan LIB, Jumlahnya Terus BertambahBagaimana tidak, saat konferensi pers, Iwan Bule memberikan sambutan dengan mengatakan "Hadirin sekalian yang berbahagia". Sambutan tersebut yang membuat geram warganet, lantaran dinilai kurang etis jika diucapkan, mengingat masih dalam suasana duka pasca tewasnya ratusan orang. Belum genap dua tahun sebagai ketum PSSI, Iwan Bule sudah dituntut untuk mundur dari jabatannya tersebut. Dilansir dari laman resmi PSSI, Iwan Bule terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2019-2023. Dimana purnawirawan polisi tersebut terpilih pada November 2019.