Para sineas akan dipermudah terkait pendanaan produksi filmnya. (Foto: Unsplash/Jakob Owens)
HARIANE – Program Kemenparekraf 2023, diisi dengan memberi fasilitas industri perfilman Indonesia melalui Fintech Securities Crowdfunding (Finscoin), sebagai solusi alternatif untuk pendanaan.
Melalui program pembiayaan industri film Indonesia dengan membiayai proses produksi, hal ini untuk menyeimbangkan dengan permintaan produksi film lokal yang meningkat.
Selain itu, Kemenparekraf membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi investor film Indonesia.
Kini Kemenparekraf bersama Bizhare dan Adhya Group akan membiayai empat film lokal dari beragam sineas Indonesia.
Rincian dana yang masuk terbagi menjadi dua, yakni dari Adhya Group sebesar Rp 40 miliar dan berasal dari para investor melalui aplikasi Bizhare sebesar Rp 10 miliar.
BACA JUGA : Informasi Pendaftaran CPNS 2023 Akan Dibuka, Ini Penjelasan Kemenpan RB
Program Kemenparekraf 2023
Dalam peluncuran program Kemenparekraf 2023 bertajuk Pembiayaan Proyek Film Perdana melalui Finscoin di CGV Grand Indonesia, Jakarta pada Jumat, 24 Februari 2023, Sandiaga Uno turut mengapresiasi Bizhare serta Adhya Group yang bersedia berkolaborasi dengan Kemenparekraf mendukung industri perfilman Indonesia. Melihat lebih jauh, adanya program yang memfasilitasi produksi film Indonesia akan berdampak untuk subsektor film dalam mengembangkan lapangan pekerjaan. Sebagai informasi pada 2021, subsektor film, animasi, serta video menyumbang Rp 2,69 triliun untuk PDB Indonesia. Meskipun subsektor film telah berperan besar untuk PDB Indonesia, nyatanya masalah pendanaan produksi film masih belum terselesaikan dengan baik. Pendanaan film yang besar belum seimbang dengan banyaknya permintaan pasar untuk film lokal, sehingga hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi para pelaku kreatif di bidang perfilman. Biaya produksi film yang tidak sedikit terhitung mulai biaya pra-produksi, produksi hingga pemasaran serta distribusi film, menjadi hambatan yang masih terjadi. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menyatakan bahwa sebagai bentuk dukungan untuk industri perfilman Indonesia, Kemenparekraf memberi bantuan pendanaan melalui pembiayaan alternatif (Finscoin). Wamenparekraf yakni Angela Tanoesoedibjo menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat sama seperti mempromosikan film sejak awal, kemudian pihaknya akan mendorong lebih banyak film yang bisa dibiayai dengan crowdfunding. Tentunya dalam upaya mendukung subsektor film, membutuhkan kerja sama masyarakat. Sehingga Kemenparekraf membuka kesempatan masyarakat untuk berinvestasi dalam program tersebut. Masyarakat dapat berpartisipasi menjadi investor dalam pengembangan film Indonesia, melalui aplikasi Bizhare, yang bisa diunduh melalui iOs atau PlayStore.Para investor bisa memilih jenis film yang akan diinvestasikan, bahkan terkait laporan keuangan, perkembangan bisnis akan ditampilkan dalam aplikasi.
“Jadi bisa di check dimana saja secara transparan dan aman,” ujar Heinrich Vincent selaku CEO Bizhare.Adapun kini terdapat empat film Indonesia dari berbagai sineas yang akan mendapat fasilitas dari program Kemenparekraf, yaitu sebagai berikut.
1. Mantra Surugana Genre horor, disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo. 2. The Hole/Bolong Genre horor, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. 3. Tulang Belulang Tulang Genre drama dan komedi, disutradarai oleh Sammaria Sari Simanjuntak. 4. Romeo Ingkar Janji Genre drama dan komedi, disutradarai oleh Emil Heradi. Sebagai informasi, pada 2019 penjualan tiket nasional mampu mencapai Rp 2.12 triliun, hal ini menggambarkan bahwa sektor film Indonesia mengalami perkembangan yang baik. Program Kemenparekraf 2023 berupaya membantu para pekerja kreatif utamanya di sektor perfilman Indonesia dalam pembiayaan produksi, sekaligus mengembangkan lapangan kerja dalam industri kreatif.**** Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com
1