Puisi Mustofa W Hasyim: Tukang Kayu Tidak Mau Dimakan Kota
keringat mengalir deras
lelaki itu haus, amat haus
tidak menemukan mata air
kecuali di dekat sebuah surau
tua, tak terawat, ada sumur
bening airnya. Setelah mencuci muka
dia naik ke surau, duduk isirahat
mengantuk.
Dalam tidur dia bertemu lagi
orang suci itu, tersenyum
dia kaget, terbangun
melihat lukisan lelaki berikat kepala