Berita , Headline
Putin Nilai Sanksi Barat Terhadap Rusia Gagal Total, Calon Presiden Prancis 2022 Ini Beberkan Alasannya
Rizky Riawan Nursatria
Sanksi Barat terhadap Rusia gagal total, Vladimir Putin berhasil lepas dari pengaruh Eropa. (Foto: Pixabay/Dimitro Sevastopol)
Kandidat presiden sayap kanan Prancis, Marine Le Pen mengatakan pada hari Senin, 18 April, bahwa jika menjadi presiden Le Pen akan berkomunikasi dengan Rusia setelah perang di Ukraina. Hal ini juga yang jadi pertimbangan dari sanksi Barat terhadap Rusia gagal total.
Berdasarkan informasi Politico Euro, Marine berpendapat bahwa dirinya akan berada di pihak Ukraina dalam urusan konflik, sebab Le Pen adalah pendukung kedaulatan nasional dan anti konflik daerah.
Namun, dalam hal kebijakan Le Pen telah lama menjadi pengagum Presiden Rusia Vladimir. Bank Rusia telah membantu partainya dalam berbagai situasi politik di Prancis, yang saat itu perlu dukungan modal.
Sanksi Barat terhadap Rusia gagal total
Le Pen berpendapat kurangnya komunikasi jadi kendala bagi pihak Barat. Menghentikan perang tentu jadi konsen semua pihak, tetapi jangan lupakan kemauan dari negara Rusia yang mungkin memiliki hak.BACA JUGA : Situasi Geopolitik Rusia dan Ukraina Tahun 2022 Kian Memanas, Jokowi: Berpengaruh ke Indonesia“Akan diperlukan secara diplomatis, ketika perang [di Ukraina] berakhir, ketika perjanjian damai telah ditandatangani, untuk mencoba menghindari ikatan ini yang berisiko menjadi bahaya terbesar abad ke-21 bagi kita,” kata Le Pen diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, dikutip dari Euro News. Dikutip dari Euro News, pada tahun 2017 Le Pen sempat mendapat dukungan dari Vladimir Putin, menyusul isu pencaplokan Krimea oleh Rusia dan sanksi dari Uni Eropa. Hal itu menjadi bantuan khusus bagi Le Pen untuk meredakan ketegangan politik negara Barat dan Rusia. Le Pen juga menyalahkan ketegangan yang dibuat Barat dengan tegas, terutama pada AS dan NATO, yang dituduhnya mempersenjatai negara-negara di perbatasan Rusia. Membuat tensi ketegangan menjadi semakin panas. Sanksi Barat terhadap Rusia gagal total akibat negara barat kurang dalam banyak hal. Selain itu, perdamaian kedua negara harus segera dikonsiliasi. Masyarakat sipil telah menjadi korban nyata kejahatan perang. Masyarakat dunia berharap kedua negara segera menandatangani perjanjian damai, untuk menurunkan tensi politik dan mengurangi korban jiwa berlanjut.****
BACA JUGA : Serangan Roket Israel ke Jalur Gaza Kembali Terjadi, Tensi Kian Memanas Usai Insiden 15 April