Berita , D.I Yogyakarta
Pemkot Jogja Dorong UMKM Miliki Legalitas Agar Produk Bisa Masuk Mall
HARIANE- Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meminta agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segara mengantongi sejumlah legalitas.
Legalitas seperti sertifikat halal, Nomor Induk Berusaha(NIB) dan izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) perlu dimiliki agar produk UMKM itu dapat dijual di mall dan mengikuti event pameran internasional.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM (Prinkopukm) Kota Jogja, Trikaryadi Riyanto usai meluncirkan pasar UMKM Kemantren Danurajan pada Jumat, 9 Juni 2023.
"Tahun 2024 kita berharap semua sudah mendaftarkan sertifikat halal,NIB, dan P-IRT. Karena itu sebagai syarat untuk mengikuti setiap acara UMKM, kepercayaan pedagang pun jadi meningkat," sebutnya.
UMKM yang sudah memiliki izin dan bersertifikat halal, maka produknya akan dimasukan kedalam katalog lokal Kota Yogyakarta. Kemudian diajukan kepada provinsi untuk di cek uji kelayakan.
Produk yang lolos akan langsung dipasarkan secara meluas di mall, atau pameran besar. Namun bagi yang tidak lolos akan di evaluasi dan masih tetap di pasarkan.
Dalam mendorong pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya, Kemantren Danurejan sendiri lakukan upaya pendukung salah satunya program pembinaan UMKM dan mengerahkan petugas penyuluhan KUA yang mengurusi secara keagamaan.
"Kami senang bisa berikan wahana bagi UMKM dalam menjual produknya, beberapa program untuk mendorong pelaku usaha agar bisa mendapatkan sertifikat juga dilakukan. Seperti mendatangkan Dinas Perindustrian untuk pembinaan dan juga petugas KUA yang mengurusi secara agama,"sebut Mantri Pamong Praja Danurejan, Bambang Endro Putra.
Adanya syarat miliki sertifikat dan izin tersebut sangat dirasakan oleh salah satu kelompok UMKM. Kelompok Usaha Pertanian Jambu Geplakan salah satunya, mereka sudah merasakan dampak yang baik bagi usahanya.
Sebanyak 15 jenis produk buatannya seperti dodol jambu, stuff, abon pedas dan lainnya pernah ditampilkan di kancah internasional seperti Mesir.
"Adanya pasar UMKM ini dapat menyasar berbagai pelaku usaha, membantu dalam mengenalkan dan bisa lebih dikenal dengan jangkauan lebih luas lagi," sebut Ketua Kelompok Pertanian Jambu Geplakan, Sumaryadi. ****