HARIANE – Qonitah Ikhtiar Syakuroh menjadi salah satu atlet disabilitas asal Kulon Progo yang mampu bersinar di tingkat internasional. Atlet cabang olahraga badminton ini telah meraih berbagai prestasi di ajang internasional, salah satunya pada Paralimpiade tahun lalu.
Ditemui di Pemkab Kulon Progo, Selasa (1/7/2025), Qonitah mengaku saat ini tengah mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Karena itu, ia tidak turut serta dalam ajang Peparda 2025.
Meski demikian, Qonitah tetap akan hadir untuk mendampingi dan memberi semangat kepada rekan-rekannya sesama atlet.
Qonitah menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya karena prestasi yang diraihnya berdampak positif, khususnya dalam memotivasi para penyandang disabilitas lainnya untuk berkontribusi melalui dunia olahraga.
“Saya bangga dengan banyaknya atlet Kulon Progo yang berlaga di Peparda. Kami akan terus memotivasi mereka agar dapat menunjukkan kemampuan terbaik di Peparda tahun 2025 ini,” tutur Qonitah.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kulon Progo, Widi Nuryanto, membenarkan adanya peningkatan jumlah atlet disabilitas yang akan berlaga di Peparda 2025.
Bahkan, peningkatannya mencapai 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari inspirasi yang ditularkan melalui prestasi Qonitah di ajang internasional.
Prestasi Qonitah telah menarik minat para atlet disabilitas muda untuk meraih capaian serupa. Akibatnya, jumlah atlet dari Kulon Progo di setiap cabang olahraga mengalami peningkatan signifikan.
Untuk angkat berat, jumlah atlet meningkat menjadi 5 orang, sedangkan renang menjadi 6 orang.
Secara keseluruhan, NPC Kulon Progo akan mengirimkan 58 atlet untuk berlaga di 10 cabang olahraga pada Peparda 2025.
“Kami menargetkan meraih peringkat 3 di Peparda 2025, dengan perolehan 24 medali emas, 26 medali perak, dan 21 medali perunggu,” tutur Widi.****