HARIANE - Atlet difabel Bantul yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC) tuntut pemerintah setarakan hak bonus prestasi.
Tuntutan tersebut dilakukan NPC melalui aksi unjuk rasa dari Pemda Manding II menuju ke gedung DPRD Kabupaten Bantul pada Kamis, 16 Maret 2023.
Aksi unjuk rasa ini terkait dengan bonus atlet dalam ajang Peparda 2022 yang jauh berbeda dengan yang diperoleh atlet PORDA DIY 2022.
Bonus Atlet Difabel Bantul pada Peparda DIY 2022 Lebih Rendah
Pada Peparda DIY 2022, atlet peraih medali emas memperoleh bonus Rp6 juta, peraih medali perak Rp3,5 juta, perunggu Rp1,5 juta, dan Rp500 ribu untuk atlet yang tidak meraih medali.
Sedangkan, pada PORDA DIY 2022 yang diperuntukkan untuk atlet non difabel memperoleh Rp15 juta untuk peraih medali emas, Rp7,5 juta untuk medali perak, dan Rp2,5 juta untuk perunggu.
Koordinator lapangan aksi unjuk rasa NPC, Asep Kurniawan mengatakan bahwa perbedaan bonus tersebut seolah mendiskriminasi atlet yang menyandang disabilitas.
Padahal, NPC Bantul sendiri telah mengharumkan nama Kabupaten Bantul dengan merebut juara umum yang ketiga kalinya.
Sebelumnya, NPC Bantul telah melakukan audiensi ke Bupati Bantul terkait bonus tersebut.
Namun Bupati menyampaikan bonus tersebut belum dapat terpenuhi karena dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
“Tapi kenapa yang dipotong di NBC, yang jelas kita meminta kesetaraan bonus itu. Kita sama-sama mewakili bantul tapi bonusnya masih jauh,” tegas Asep, Kamis, 16 Januari 2023.