HARIANE – Sebanyak 108 butir telur penyu ditemukan di Pantai Wediombo, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, pada Sabtu (17/05/2025) kemarin.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 1 Pantai Sadeng, Sunu Handoko Bayu Segara, mengatakan bahwa ratusan telur penyu tersebut ditemukan di area yang biasanya ramai pengunjung.
Sebagai langkah pengamanan, telur-telur tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke unit penangkaran penyu yang berada di Pantai Pelangi, Kabupaten Bantul.
“Sudah kami evakuasi dan kami bawa ke tempat penangkaran agar lebih aman,” ucap Sunu Handoko.
Menurutnya, beberapa kawasan pantai memang kerap menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Oleh karena itu, petugas SAR juga memiliki tanggung jawab untuk mengamankan telur penyu jika ditemukan di kawasan Pantai Gunungkidul.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika telur-telur tersebut sudah menetas, anakan penyu akan dilepasliarkan di beberapa lokasi, termasuk di Pantai Wediombo yang merupakan lokasi penemuan sarang penyu tersebut.
“Penyelamatan telur penyu ini merupakan upaya agar tidak terinjak atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai penemuan ratusan telur penyu tersebut.
Setelah menerima laporan, dilakukan pengecekan bersama dan telur-telur tersebut dibawa ke tempat penangkaran yang dianggap jauh lebih aman dibandingkan habitat alaminya.
“Kalau untuk jenisnya, kemungkinan penyu lekang (Lepidochelys olivacea) atau bisa jadi penyu hijau (Chelonia mydas). Kami belum mengetahuinya secara pasti,” paparnya.
Wahid menambahkan, selain ditangkarkan di lokasi penangkaran Pantai Pelangi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta juga melakukan pemeriksaan untuk memastikan jenis penyu yang ditemukan di Pantai Sadeng tersebut.
Dinas mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kelestarian penyu di Kabupaten Gunungkidul dengan tidak mengambil, memperjualbelikan, atau merusak habitatnya.