Berita , Nasional , D.I Yogyakarta
Refleksi Idul Fitri 1446 H, Haedar Nashir Ingatkan Umat Muslim Tumbuhkan Jiwa Khalifatullah fil Ardh

Menurut Haedar, posisi manusia sebagai khalifah di muka bumi tercermin dari tanggung jawabnya dalam mewakili Tuhan untuk memakmurkan kehidupan.
Dengan kesalehan dan jiwa kekhalifahan, lanjutnya, setiap Muslim di mana pun dan dalam peran apa pun harus mampu membawa kemaslahatan serta menghindari kemudaratan.
“Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, perusakan sumber daya alam, konflik, dan segala hal buruk dalam kehidupan berawal dari hawa nafsu yang tidak dikendalikan oleh agama yang hanif serta kesadaran manusia sebagai abdullah dan khalīfatullāh. Maka, ketika warga dan pemimpin bangsa memiliki jiwa sebagai abdullah dan khalīfatullāh fi al-ardh, tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara akan senantiasa baik serta menciptakan kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, dan segala hal positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Selain itu, dasar negara dan konstitusi juga akan ditegakkan dengan baik jika jiwa abdullah dan khalīfatullāh fi al-ardh tertanam dalam diri setiap pemimpin dan masyarakat.
Sebaliknya, ketika jiwa kekhalifahan melemah, luntur, dan terkikis dalam kehidupan, umat dan para pemimpinnya akan menghadapi berbagai masalah.
“Maka, saatnya Idulfitri kita jadikan sebagai tonggak dan jalan baru untuk menampilkan serta memerankan diri secara hakiki sebagai insan-insan bertakwa yang jiwanya senantiasa dekat dengan Allah SWT sebagai hamba Allah atau abdullah,” ujar Haedar.
Terakhir, Haedar menekankan bahwa peran yang tidak bisa diabaikan adalah menjadi khalīfatullāh fi al-ardh (khalifah di muka bumi) yang senantiasa menebarkan kebaikan, kebenaran, keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, kedamaian, dan hal-hal yang membawa kemaslahatan sehingga kehidupan menjadi lebih baik.
“Semoga Idulfitri kita diterima Allah dan diberkahi,” tutupnya.****