Berita , Jabodetabek

Anies Meresmikan Jembatan Penyeberangan Bertema Kapal Pinisi, Kapal Karya Suku Bugis dengan Sejarah yang Menarik

profile picture Pranasik
Pranasik
Anies Meresmikan Jembatan Penyeberangan Bertema Kapal Pinisi, Kapal Karya Suku Bugis dengan Sejarah yang Menarik
Anies Meresmikan Jembatan Penyeberangan Bertema Kapal Pinisi, Kapal Karya Suku Bugis dengan Sejarah yang Menarik
HARIANE – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan jembatan penyeberangan bertema Kapal Pinisi di Jalan Jenderal Sudirman pada Kamis, 10 Maret 2020.
Jembatan penyeberangan bertema Kapal Pinisi ini ditujukan untuk memfasilitasi pejalan kaki dan juga pengguna sepeda agar bisa menyeberangi atau putar balik di Jalan Jenderal Sudirman.
Dikutip dari beritajakarta.id, jembatan penyeberangan bertema Kapal Pinisi ini juga memiliki anjungan dan galeri berisi apresiasi untuk para tenaga medis yang menangani pandemi Covid-19.
Bagian anjungan dari jembatan ini diambil dari desain Kapal Pinisi. Kapal tersebut merupakan perahu kebanggaan Suku Bugis yang terkenal piawai dalam mengarungi lautan dan samudera.
Dilansir dari petabudaya.belajar.kemdikud.go.id, Kapal Pinisi atau Phinisi merupakan perahu yang digunakan Suku Bugis untuk berlayar di kawasan nusantara maupun dunia. Perahu itu dibat dengan tangan dan masih dikerjakan secara tradisional.
Sejarah munculnya Kapal Pinisi ini cukup menarik dan melibatkan kisah antara Putra Mahkota Kerajaan Luwu di Sulawesi dan Putri asal Tiongkok.
BACA JUGA : 8 Layanan Pengaduan Online DKI Jakarta, Percepat Penyelesaian Masalah Sampah dan Banjir di Ibu Kota
Menurut naskah Lontarak I Babad La Lagaligo, Putra Mahkota Kerajaan Luwu bernama Sawerigading pergi berlayar ke negeri Tiongkok untuk meminang salah satu Putri We Cudai.
Ia berlayar menggunakan kapal yang dibuat dari pohon dewata yang sudah didoakan dengan upacara khusus.
Setelah beberapa lama tinggal di sana, Sawerigading rindu kampung halaman dan berniat untuk kembali ke Luwu menggunakan perahunya yang dulu.
Namun, ketika perahunya memasuki pantai Luwu, gelombang besar menghantam perahu tersebut dan memecahnya menjadi tiga bagian.
Bagian-bagian tersebut terdampar ke tiga wilayah di Kabupaten Bulukumba, yaitu Kelurahan Ara, Tana Beru, dan Lemo-lemo. Masyarakat setempat kemudian merakit pecahan tersebut menjadi perahu megah yang dikenal dengan Perahu Pinisi.
Hingga saat ini, pembuatan Kapal Pinisi masih dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin di Kapubaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan ritual dan prosesi khusus.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Anggota Polisi Manado Tewas Bunuh Diri di Mampang Prapatan Jaksel, Begini Kronologinya

Anggota Polisi Manado Tewas Bunuh Diri di Mampang Prapatan Jaksel, Begini Kronologinya

Sabtu, 27 April 2024 11:06 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 27 April 2024 Mulai Merangkak, Naik Rp7 ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 27 April 2024 Mulai Merangkak, Naik Rp7 ...

Sabtu, 27 April 2024 11:02 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 27 April 2024 Naik atau Turun? Cincin ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 27 April 2024 Naik atau Turun? Cincin ...

Sabtu, 27 April 2024 11:02 WIB
Jadwal Pemadaman Listrik Jogja 27 April 2024, Berdurasi 3 Jam

Jadwal Pemadaman Listrik Jogja 27 April 2024, Berdurasi 3 Jam

Sabtu, 27 April 2024 09:16 WIB
3 Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Demak Ditangkap, Begini Motif dan Kronologinya

3 Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Demak Ditangkap, Begini Motif dan Kronologinya

Sabtu, 27 April 2024 09:16 WIB
Viral Fenomena Awan Unik di Jogja, BMKG Beri Penjelasan

Viral Fenomena Awan Unik di Jogja, BMKG Beri Penjelasan

Sabtu, 27 April 2024 07:33 WIB
Dampak Hujan Deras di Gunungkidul, Sungai Meluap hingga Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga

Dampak Hujan Deras di Gunungkidul, Sungai Meluap hingga Pohon Tumbang Menimpa Rumah Warga

Sabtu, 27 April 2024 06:54 WIB
Evoria Movement : Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual

Evoria Movement : Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual

Sabtu, 27 April 2024 05:41 WIB
Wujud Melestarikan Budaya Lokal, Disbud Kota Yogya Gelar Pawiyatan Pantacara secara Intensif

Wujud Melestarikan Budaya Lokal, Disbud Kota Yogya Gelar Pawiyatan Pantacara secara Intensif

Jumat, 26 April 2024 20:48 WIB
RRQ Hoshi Pecah Losestreak dan Naik ke Posisi 6 Klasemen Sementara MPL ID ...

RRQ Hoshi Pecah Losestreak dan Naik ke Posisi 6 Klasemen Sementara MPL ID ...

Jumat, 26 April 2024 20:26 WIB