Gaya Hidup
Review Film Missing (2023) Lengkap Sinopsis dan Para Pemainnya, Tampilkan Sisi Menarik yang Menegangkan
Nabila Intan Aprilia
Film Missing sudah tayang di bioskop, siap menciptakan ketegangan hanya melalui adegan di layar digital. (Foto: Twitter/WatchmenID)
HARIANE – Review film Missing (2023) akan menunjukkan sisi menarik dari tayangannya, mulai dari segi kisah, kualitas pemain, hingga genre yang diusung.
Menjadi sekuel film Searching (2018), Missing (2023) memberi suguhan kisah dan visual yang tidak kalah menarik.
Tentu kisahnya dibangun oleh kualitas akting pemeran film Missing (2023) seperti Nia Long sebagai Grace Allen, Megan Suri sebagai Veena, Ken Leung sebagai Kevin, Storm Reid sebagai June, Daniel Henney sebagai Agent Park, dan sebagainya.
Melalui akting pemeran film Missing (2023) dan suguhan konflik yang menegangkan, tampaknya film berjenis screenlife ini memiliki peluang untuk menyusul kesuksesan film Searching (2018).
Meskipun sama-sama menerapkan screenlife, nyatanya garis besar cerita pada Missing (2023) berbanding terbalik dengan Searching (2018).
Apabila Searching berfokus pada kecemasan orang tua selama pencarian anaknya, namun Missing dirancang sebagai film thriller yang mengikuti seorang gadis remaja yang berupaya mencari ibunya.
Namun, apakah film Missing (2023) bisa semenarik atau bahkan lebih dari pada film Searching (2018)?
Oleh karena itu, simak review film Missing (2023) yang ditinjau dari berbagai segi tampilan dalam kisahnya.
Review film Missing (2023)
Setelah sukses dengan projek film Searching (2018), Aneesh Chaganty dan Sev Ohanian berhasil menulis kisah luar biasa untuk divisualkan melalui film Missing (2023).Missing bercerita tentang perjuangan seorang anak yang menghabiskan waktunya dengan teknologi digital untuk menemukan ibunya yang hilang.
Film Missing mengusung genre screenlife atau computer screen film, berhasil menyampaikan informasi penting kepada penonton meskipun melalui sebuah layar digital. Sebagai informasi screenlife merupakan jenis film yang menyajikan seluruh kisah yang diceritakan dari sebuah layar digital, misalnya tablet, monitor komputer, hingga smartphone. Film Missing dapat dikatakan sebuah tayangan thriller yang berhasil menyampaikan emosi untuk dirasakan penonton. Setiap detail kejadian, urutan, dan benang merah antar karakter dikemas dengan apik dan menarik sehingga jalan cerita dapat terjaga. Sama halnya dengan Searching, menonton film Missing seperti mengamati jalannya forensik digital, sehingga akan muncul rasa penasaran dan teka-teki pada penonton untuk memecahkan konflik. Penonton akan merasa seperti ikut menelusuri setiap petunjuk, tanda, atau jejak digital, dari Grace Allen yang hilang. Film Missing mampu menembus batas penceritaan untuk sebuah screenlife. Terdapat satu hal yang intens dan terasa lebih ‘nyata dalam film tersebut, yakni melalui detail-detail yang diperlihatkan. Berbagai detail yang umumnya terjadi dalam keseharian ketika mengakses teknologi digital, seperti internet lemot, mengisi captcha, hingga salah ketik ketika chat ditampilkan sangat natural. Selain itu visual yang disajikan juga rinci utamanya pada penyesuaian ratio layar dan kualitas gambar yang berbeda antar layar. Kemudian, film Missing memanfaatkan beragam teknologi digital sesuai proses perkembangan zaman, baik video dari berita TV, Youtube, berbagai aplikasi smartphone, dan kamera CCTV. Tampaknya film Missing ditampilkan tanpa cela dan tidak menunjukkan kejanggalan apapun, sehingga mampu menghipnotis para penonton untuk terus mengikuti jalan cerita. Sebagai informasi, penonton dapat menikmati film ini dengan baik, meskipun belum menonton film Searching. Tidak perlu khawatir meskipun narasi antar kedua film tersebut berbeda, bentuk penceritaannya tetap memiliki kesamaan.Sinopsis film Missing
Seperti diwartakan Lembaga Sensor Film (LSF), film Missing mengisahkan pencarian seorang anak bernama June terhadap ibunya yang hilang, yakni Grace Allen. Grace Allen diketahui pergi berlibur ke Kolombia bersama kekasih barunya bernama Kevin Lin. Sesuai jadwal kepulangan Grace dan Kevin, June menjemput mereka di bandara. Namun, June terkejut ketika mereka tidak menunjukkan tanda kedatangan di bandara. Berbagai cara dilakukan June untuk menemukan keberadaan mereka, namun tidak kunjung muncul.June juga memanfaatkan semua aplikasi teknologi informasi untuk menemukan sang ibu. Namun, kejanggalan terjadi ketika June mendapat banyak ‘tanda tanya’ dibanding jawaban, bahkan June justru menemukan rahasia besar tentang ibunya.
Perjalanan yang tidak mudah bagi seorang anak untuk mencari ibunya disampaikan melalui Missing dengan bagus dan menarik. Oleh karena itu setelah mengetahui review film Missing (2023) hingga sinopsisnya, pada 22 Februari 2023 sekuel Searching tersebut dapat dinikmati di seluruh bioskop Indonesia.****
1