Berita
Transaksi BRImo Tembus Rp 2.000 Triliun, Beberapa Jenis FinTech di Indonesia Ini Sedang Tenar
Anasya Adeliani
Transaksi BRImo Tembus Rp 2.000 Triliun, Beberapa Jenis FinTech di Indonesia Ini Sedang Tenar
HARIANE - Jenis FinTech di Indonesia seperti yang terdapat dalam aplikasi BRImo telah hadir dengan semakin fleksibel dan dapat dilakukan di mana saja serta kapan pun.
Jenis FinTech di Indonesia yakni m-Banking BRImo kenamaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini telah menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan transaksi finansial nasabah.
Terbukti dari laporan volume transaksi BRImo sampai dengan Oktober 2022 lalu yang menembus Rp 2.084 triliun atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di 2021.
Berkat pertumbuhan positif itu, BRI menyarankan jenis FinTech di Indonesia yang tenar bisa dijadikan financial one stop solution bagi nasabah. Seperti BRImo yang dipunya nya.
BACA JUGA : 15 Tips Mengatur Keuangan Ala Raditya Dika, Cocok untuk InvestasiDirektur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan keunggulan BRImo yakni dapat menghadirkan beragam fitur sesuai kebutuhan nasabah. Keberadaan BRImo sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menciptakan inklusi keuangan melalui akses layanan yang dapat digunakan di mana saja. “BRI memiliki aspirasi menjadi Champion of Financial Inclusion pada 2025, diharapkan adanya BRImo ini semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan. Pencapaian pertumbuhan transaksi yang mampu mencapai triple digit ini juga sejalan dengan meningkatnya jumlah user yang cukup signifikan,” tandasnya. Melansir dari laman BUMN, peningkatan users BRImo selalu melejit tiap tahun nya. Terakhir kali pada Oktober 2022, mengalami kenaikan sebesar 22,37 users. Dan untuk jumlah transaksi mengalami peningkatan senilai 118,10% secara Year on Year (YoY). Jumlah transaksi BRImo semula 649 juta pada Oktober 2021 meningkat menjadi 1.417 juta transaksi pada kuartal Okotober 2022. Hal tersebut berdampak kepada Fee Based Income yang dihasilkan BRI pada kuartal III-2022 yang tembus Rp 1,15 triliun atau tumbuh sebanyak 108,9%, dibandingkan pada kuartal III-2021 sebesar Rp 553 miliar.