Berita , Harianesia , Artikel
Sejarah Hari Ibu Internasional: Pernah Tidak Diakui Oleh Pencetusnya Gara-Gara Hal Ini
Dyah Ayu Purwirasari
Sejarah Hari Ibu Internasional: Pernah Tidak Diakui Oleh Pencetusnya Gara-Gara Hal Ini
Anna Jarvis mulai mengadakan acara Hari Ibu di tahun 1908 setelah ibunya meninggal pada 1905, yang diikuti oleh ribuan orang yang tersebar di berbagai wilayah di Philadelphia.
Atas kesuksesan itulah Jarvis mulai melakukan lobi-lobi dan kampanye baik melalui media maupun mendekati para pejabat dan politisi untuk memasukkan Hari Ibu ke dalam kalender nasional.
BACA JUGA : Peringatan Hari Perempuan Internasional 2022, Simak Tema yang Diangkat Tahun IniDi tahun 1912, banyak negara-negara bagian AS, kota-kota, dan gereja yang mengadopsi peringatan Hari Ibu sebagai hari libur tahunan. Sejarah Hari Ibu Internasional baru dikukuhkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1914 yang ditandatangani oleh Presiden AS Woodrow Wilson.
Menuntut untuk Dihapus dari Kalender Karena Komersialisasi
Anna Jarvis memperjuangkan Hari Ibu untuk diperingati secara nasional dan dimasukkan ke dalam kalender sebagai hari libur dengan tujuan penghormatan kepada para ibu atas pengorbanannya untuk anak. Jarvis memiliki tradisi sendiri untuk memperingati Hari Ibu, yaitu dengan mengenakan bunga anyelir putih kemudian mengunjungi ibu atau melakukan pelayanan di gereja. Namun, segera setelah Hari Ibu ditetapkan menjadi hari libur nasional, momen ini dimanfaatkan oleh para pengusaha bunga, kartu, dan souvenir lainnya untuk kepentingan pemasaran. Pada tahun 1920 dirinya menyerukan kepada masyarakat agar tidak membeli bunga, kartu, permen, maupun manisan sebagai kado di Hari Ibu dan merasa jijik dengan praktek kapitalisme yang dianggapnya mencoreng makna Hari Ibu. Jarvis bahkan terlibat dengan banyak kasus tuntutan hukum terhadap produk-produk atau perusahaan yang menggunakan nama Hari Ibu.BACA JUGA : Angkat 'BreakTheBias' sebagai Tema Campaign Hari Perempuan Sedunia 2022, IWD: Ciptakan Dunia yang Memiliki Perbedaan untuk Dihargai