Budaya , Jabodetabek

Berikut Sejarah Suryakencana Jadi Kawasan Pecinan di Bogor Yang Harus Diketahui

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Berikut Sejarah Suryakencana Jadi Kawasan Pecinan di Bogor Yang Harus Diketahui
Berikut Sejarah Suryakencana Jadi Kawasan Pecinan di Bogor Yang Harus Diketahui
HARIANE - Walikota Bogor, Bima Arya pada dalam sebuah rapat di bulan Januari tahun lalu mengatakan bahwa akan menjadikan Suryakencana jadi kawasan pecinan di Bogor.
"Kenapa Suryakencana? Karena nomor satu Suryakencana merupakan titik paling semrawut di Kota Bogor, mulai dari sampah, macet hingga PKL nya. jika Suryakencana bisa kita beresin, yang lain juga bisa. Puluhan tahun tidak ada sistem pembuangan sampah yang bagus, parkir semrawut, PKL berjualan di sembarang lokasi. Intinya sistem tidak berjalan,” kata Bima Arya didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Hingga saat ini Suryakencana jadi kawasan pecinan di Bogor telah rampung ditata. Bima Arya mengatakan terpilihnya kawasan Suryakencana jadi kawasan pecinan menjadi simbol keberagamaan.Karena Suryakencana Kota Bogor yang berolaksi di Keluraha Gudang ini terdapat seperti mesjid, vihara dan gereja yang lokasinya sangat dekat sehingga pesan dalam keragamaan itu tergambar.
BACA JUGA : Festival Kitab Kuning di Banyuwangi, Hadirkan Manuskrip Langka hingga Kitab Berusia 100 tahun
Bima Arya pun berharap Suryakencana jadi kawasan pecinan di Bogor yang akan ditata menjadi The Best China Town di Indonesia. Ia berharap dampak dari Suryakencana tersebut menaiki sektor pariwisata seperti hotel, tempat makan, toko dan lainnya.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyebutkan, anggaran PEN yang diperuntukkan bagi penataan Suryakencana jadi kawasan pecinan sebesar Rp31,9 Miliar, dengan rincian Rp1,9 miliar untuk pengawasan dan Rp30 miliar untuk konstruksi.

Sejarah Suryakencana Jadi Kawasan Pecinan di Bogor

Dilansir dari lama website IPB, latar belakang Suryakencana jadi kawasan pecinan di Bogor pada dasarnya terbentuk karena dua faktor. Pertama, faktor politik, yakni berupa peraturan pemerintah lokal yang mengharuskan masyarakat Tionghoa dikonsentrasikan di wilayah tertentu agar lebih mudah diatur (Wijkenstelsel, 1835-1915) beserta surat izin keluar atau masuk wilayah (Passenstelsel,1863).
Kedua adalah faktor sosial yang berupa keinginan masyarakat Tionghoa untuk hidup berkelompok karena adanya perasaan aman dan saling membantu sebagai perantau di negeri orang.
Dari hasil studi diketahui bahwa Suryakencana jadi kawasan pecinan Kota Bogor merupakan lanskap pecinan perdagangan dan pemukiman. Ciri khas kawasan Pecinan Suryakencana adalah bangunan rukonya yang berdempet rapat dengan chim-cay di dalamnya dan tidak adanya halaman pada bangunan.
Orientasi kawasan ini didasari atas kaidah Feng shui yang diyakini oleh masyarakat Tionghoa.
Keradaan Suryakencana jadi kawasan pecinan Kota Bogor yang diapit sungai Ciliwung di timur dan Cipakancilan di barat ini juga didasari atas feng shui. Yaitu letak yang baik adalah tempat yang dekat dengan sumber mata air, bukit-bukit, gunung-gunung dan lembah-lembah disekliling Jalan Suryakencana.
Suryakencana jadi kawasan pecinan Kota Bogor karena memiliki karakteristik khas Pecinan yang berbentuk rumah dan toko yang memiliki arsitektur khas Tionghoa dan Indis.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Senin, 07 April 2025
Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Senin, 07 April 2025
Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Senin, 07 April 2025
Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Senin, 07 April 2025
Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Senin, 07 April 2025
Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Senin, 07 April 2025
Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Senin, 07 April 2025
Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Senin, 07 April 2025
Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Senin, 07 April 2025
Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Senin, 07 April 2025