Berita , Harianesia , Nasional , D.I Yogyakarta , Artikel

Sekerat Ruang Kerawanan Menjadi Perempuan, Rentan Depresi Hingga Dimutilasi

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Sekerat Ruang Kerawanan Menjadi Perempuan, Rentan Depresi Hingga Dimutilasi
Sejumlah kasus terjadi melibatkan korban perempuan. (Ilustrasi: Freepik/dashu83)

Lebih jauh, faktor yang mempengaruhi mengapa perempuan rentan depresi dikarenakan perempuan sendiri mempunyai kecenderungan untuk menggunakan perasaannya dalam menyikapi berbagai hal.

Sebagai contoh, jika perempuan sedang mengalami masalah ia tidak langsung mencari solusi akan tetapi cenderung untuk mengelola perasaannya terlebih dahulu.

“Kondisi itu yang terkadang membuat rentan. Walau sebenarnya depresi tidak jadi faktor penyebab bunuh diri,” kata Cania.

Senada dikatakan Wildan, menurut Cania banyaknya peristiwa kekerasan hingga pembunuhan dengan korban perempuan tidak lepas dari budaya sosial patrilineal atau patriarki yang mana menganggap laki-laki mempunyai kedudukan lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Kolektif memori manusia yang terus ditanamkan bahwa perempuan lemah, tak berdaya, dan tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal yang wajar dilakukan laki-laki menjadikan posisi perempuan kerdil dan rentan untuk mengalami kekerasan hingga dibunuh.

“Faktor lainnya adalah faktor budaya yang banyak tuntutan, seperti perempuan itu harus kuat. Kemudian saat mengalami kekerasan jarang speak up, diketahuinya setelah menjadi korban,” ujar dia.

Menyoal permasalahan perempuan yang rentab depresi, pakar kejiwaan menyebutkan bahwa peempuan sebenarnya lebih mampu mengendalikan stres dibandingkan laki-laki.

Dilansir dari laman ugm.ac.id, Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM, dr. Ronny Tri Wirasto mengatakan, kemampuan perempuan untuk mengendalikan stres berkaitan dengan tingginya hormon esterogen dalam tubuh yang berfungsi memblokir efek negatif stres di otak.

Karena beberapa faktor, salah satunya terkait kesehatan fisik, secara umum perempuan tidak begitu memperhatikan kondisi fisiknya.

Faktor lain adalah perempuan mempunyai kecenderungan lebih pemikir dibandingkan laki-laki.

Seringkali perempuan memikirkan sesuatu secara berlebihan yang membuatnya rentan mengalami stres.

"Wanita berpikirnya mendalam dalam banyak hal dan ini bisa memicu stres itu sendiri," kata Ronny.****

Ads Banner

BERITA TERKINI

Tak Ada Timbunan Sampah, Pemkot Yogya Mulai Gulirkan Pengelolaan Sampah Secara Real Time

Tak Ada Timbunan Sampah, Pemkot Yogya Mulai Gulirkan Pengelolaan Sampah Secara Real Time

Rabu, 16 April 2025
Uang Palsu Beredar di Pasar, Ini Yang Dilakukan Polisi

Uang Palsu Beredar di Pasar, Ini Yang Dilakukan Polisi

Rabu, 16 April 2025
Perempuan Asal Semarang Nekat Ceburkan diri ke Laut Pantai Baru Srandakan Bantul, Ternyata ...

Perempuan Asal Semarang Nekat Ceburkan diri ke Laut Pantai Baru Srandakan Bantul, Ternyata ...

Rabu, 16 April 2025
Ditolak Warga karena Bau, Begini Tanggapan Peternak Babi di Plumutan Bambanglipuro

Ditolak Warga karena Bau, Begini Tanggapan Peternak Babi di Plumutan Bambanglipuro

Rabu, 16 April 2025
Modus Dokter Obgyn Garut saat Lecehkan Korbannya : Iming-iming USG Gratis

Modus Dokter Obgyn Garut saat Lecehkan Korbannya : Iming-iming USG Gratis

Rabu, 16 April 2025
Pasca Dipecat Atas Kasus Perselingkuhan, Pegawai di Gunungkidul Ajukan Banding

Pasca Dipecat Atas Kasus Perselingkuhan, Pegawai di Gunungkidul Ajukan Banding

Rabu, 16 April 2025
Puluhan Remaja Serang Pemukiman di Jatinegara, Warga Luka-Luka

Puluhan Remaja Serang Pemukiman di Jatinegara, Warga Luka-Luka

Rabu, 16 April 2025
Hati-hati! Uang Palsu Beredar di Pasar Playen Gunungkidul

Hati-hati! Uang Palsu Beredar di Pasar Playen Gunungkidul

Rabu, 16 April 2025
Lecehkan Pasien saat USG, Oknum Dokter Obgyn di Garut Ditangkap Polisi

Lecehkan Pasien saat USG, Oknum Dokter Obgyn di Garut Ditangkap Polisi

Rabu, 16 April 2025
Harga Emas Antam Hari ini Rabu 16 April 2025 Naik Rp 20 Ribu, ...

Harga Emas Antam Hari ini Rabu 16 April 2025 Naik Rp 20 Ribu, ...

Rabu, 16 April 2025