Berita , D.I Yogyakarta

Sepanjang 2024, Damkarmat Kota Yogya Tangani 298 Kasus Sarang Tawon

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Damkarmat kota yogya
Petugas saat mengevakuasi sarang tawon di rumah warga. (Foto: Damkarmat Kota Yogya)

HARIANE – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta mencatat adanya lonjakan laporan warga terkait sarang tawon di tahun 2024.

Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid menyebut di tahun 2024 jumlah laporan sebanyak 298 kasus.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 di mana ada sebanyak 256 kasus.

“Penyebabnya kemungkinan karena musim hujan. Sehingga tawon memindahkan sarangnya ke tempat yang aman dari hujan dan cenderung bersarang di pemukiman/bangunan,” kata Taokhid.

Ia menyampaikan kebanyakan kasus yang ditemukan ialah jenis tawon vespa dan gong yang sering dianggap berbahaya.

Sarang-sarang tersebut ditemukan di atap rumah, pohon, hingga fasilitas umum lainnya.

“Keberadaan tawon ini dianggap mengancam keselamatan warga, terutama anak-anak dan lansia. Sehingga banyak pelaporan yang meminta bantuan ke kami,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat Kota Yogyakarta lebih menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memperhatikan rumah/bangunan. Terlebih di musim pancaroba yang memungkinkan terjadinya kemunculan sarang tawon di lingkungan rumah.

“Dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan lingkungan dapat mendeteksi munculnya sarang tawon lebih awal dan evakuasi lebih mudah dilakukan. Selain itu juga tidak membahayakan warga sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Regu 2 Pleton B Damkarmat Kota Yogyakarta, Heru Priyo Santoso mengungkapkan, saat penanganan sarang tawon di lapangan membutuhkan kehati-hatian tinggi karena potensi serangan dari tawon dapat menyebabkan reaksi alergi serius, bahkan berujung fatal.

“Kami memiliki tim khusus yang terlatih untuk menangani sarang tawon. Biasanya, kami melakukan operasi malam hari saat tawon lebih pasif untuk meminimalkan risiko serangan,” terang Heru.

Menurutnya, musim pancaroba menjadi salah satu faktor utama peningkatan populasi tawon. Perubahan cuaca yang tidak menentu mendorong tawon membangun sarang di tempat yang lebih terlindung.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Target Pendapatan Asli Daerah Kulon Progo Tidak Tercapai

Target Pendapatan Asli Daerah Kulon Progo Tidak Tercapai

Minggu, 05 Januari 2025 21:16 WIB
Tim SAR Gabungan Belum Berhasil Temukan Korban Hilang Laka Laut

Tim SAR Gabungan Belum Berhasil Temukan Korban Hilang Laka Laut

Minggu, 05 Januari 2025 20:54 WIB
Mobil Terjun ke Sungai Sedalam 20 Meter di Kebumen, 1 Orang Tewas

Mobil Terjun ke Sungai Sedalam 20 Meter di Kebumen, 1 Orang Tewas

Minggu, 05 Januari 2025 20:51 WIB
Soal Pelecehan di Braga Bandung, Darien dan Joanna: Tidak Kami Perkarakan dengan 1 ...

Soal Pelecehan di Braga Bandung, Darien dan Joanna: Tidak Kami Perkarakan dengan 1 ...

Minggu, 05 Januari 2025 20:16 WIB
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Nelayan Hilang di Congot

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Nelayan Hilang di Congot

Minggu, 05 Januari 2025 16:14 WIB
Dikabarkan Hilang, Pria Paruh Baya di Gunungkidul Ditemukan Meninggal Dunia dengan Luka di ...

Dikabarkan Hilang, Pria Paruh Baya di Gunungkidul Ditemukan Meninggal Dunia dengan Luka di ...

Minggu, 05 Januari 2025 13:48 WIB
Hujan Deras, Sejumlah Wisata Alam di Gunungkidul Ditutup Sementara

Hujan Deras, Sejumlah Wisata Alam di Gunungkidul Ditutup Sementara

Minggu, 05 Januari 2025 13:23 WIB
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang : Bus, Truk dan Minibus Ringsek Parah

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang : Bus, Truk dan Minibus Ringsek Parah

Minggu, 05 Januari 2025 13:21 WIB
BPS DIY Catat Terjadi 7 Kali Inflasi di Tahun 2024, Paling Tinggi di ...

BPS DIY Catat Terjadi 7 Kali Inflasi di Tahun 2024, Paling Tinggi di ...

Minggu, 05 Januari 2025 11:28 WIB
Pencuri Motor di Stadion SSA Ditangkap Usai Dikejar Warga

Pencuri Motor di Stadion SSA Ditangkap Usai Dikejar Warga

Minggu, 05 Januari 2025 11:27 WIB