Berita , D.I Yogyakarta
Soal Depo Sampah Membludak, PJ Walkot Jogja: Akibat Pembatasan Pembuangan Ke TPA Piyungan
HARIANE- Pemerintah Kota Yogyakarta mensinyalir sejumlah penyebab depo sampahnya membludak, seperti yang terjadi di Depo Kotabaru, Gondokusuman, dan Kota Jogja, tumpukan sampah membentang panjang dan menimbulkan bau tidak sedap.
Diketahui, terjadi tumpukan sampah di depo Kotabaru usai event WJNC #8 yang sangat dikeluhkan masyarakat.
Disusul sampah di depo Pengok, Danurejan dan depo Lapangan Karang, Kotagede juga membeludak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo membeberkan penyebab terjadinya sampah di tiap depo di Kota Jogja membludak.
"Biasanya kalau normal misal satu depo itu bisa 2-3 armada. Sekarang karena pembatasan (TPA Piyungan) bisa maksimal 2, ini yang kemudian ada penumpukan di situ," kata Singgih saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Rabu (11/10).
Singgih juga menyebut penyebab lain, dimana pihaknya sudah melakukan upaya persuasif maupun tindakan untuk mengarahkan warga agar tidak membuang sampah dipinggir jalan melainkan secara terpusat di depo.
"Beberapa waktu lalu kan banyak di jalan, kemudian di jalan sudah kita lakukan upaya persuasif maupun tindakan, kemudian kita arahkan ke depo. Maka kemudian depo volumenya meningkat," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Sugeng Darmanto mengatakan bahwa masalah utamanya bukan pada tenaga dan armada pengangkut sampah melainkan soal kuota pembuangan ke TPA Piyungan.
"Yang penting sebenarnya adalah pelonggaran untuk kami bisa bawa (sampah) ke Piyungan. Jadi bukan persoalan armada, bukan persoalan tenaga, tapi kuota," kata Sugeng saat konferensi pers di Balai Kota Jogja.****
Temukan artikel lainnya di harianejogja.com