Selama ini, BPBD Gunungkidul terus memberikan edukasi dan pelatihan terhadap warga yang berada di daerah rawan bencana.
Salah satunya adalah dibentuknya Kalurahan Tangguh Bencana yang disesuaikan dengan kondisi, karakteristik dan potensi bencana di wilayah masing-masing.
"Edukasi dan pembekalan bagaimana penanganan dan antisipasi terus kami berikan untuk mengantisipasi fatalitas yang tinggi saat terjadi bencana. Bersyukur masyarakat sendiri luar biasa, saat cuaca dirasa kurang bersahabat kemudian antisipasi-antisipasi mulai dilakukan," terangnya.
Agus mengatakan, dari 144 kalurahan di Gunungkidul yang tersebar di 18 kapanewon baru 89 kalurahan yang dibentuk kalurahan tangguh bencana yang disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.
Sebagai contohnya, wilayah utara rawan longsor karena berada di daerah perbukitan dan rawan longsor.
Kemudian sisi tengah Gunungkidul atau perkotaan rawan bencana banjir dan lain sebagainya. Upaya perluasan jaringan kalurahan tanggap bencana sendiri dilakukan, namun disesuaikan dengan kondisi kemampuan daerah. ****