Berita , D.I Yogyakarta
Tampung 90 Ton Sampah Tiap Hari, TPS Sementara Gadingsari Diprediksi Penuh Akhir Mei 2024
HARIANE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul memprediksi tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) Gadingsari penuh pada akhir bulan Mei 2024 mendatang. Saat ini, DLH Bantul pun tengah mencari TPSS baru menyusul ditutupnya TPA Piyungan.
"Kami masih terus mencari lokasi yang pas untuk TPSS. Karena kan TPSS Gadingsari yang saat ini ada akan penuh pada 31 Mei 2024," kata Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi Nugroho, Selasa, 14, Mei, 2024.
Bambang mengatakan, sejak digunakan pada tanggal 1 Mei lalu, TPSS Gadingsari setiap harinya menerima sampah sebanyak 25 sampai 30 truk atau sekitar 90 Ton sampah. Dengan perhitungan lahan yang ada, yakni seluas3.600 meter persegi dan kapasitas 9.700 meter kubik tersebut, maka lahan yang berada di padukuhan Wonoroto itu akan penuh dalam waktu sebulan.
"Untuk itu, kami sedang cari lahan lainnya untuk dijadikan TPSS. Karena tiga TPST yang saat ini ada sedang dalam tahap pembangunan dan belum bisa digunakan," lanjut Bambang.
Menurut Bambang, konsep TPSS yang akan dibangun nantinya akan sama dengan TPSS Gadingsari. Dimana sampah yang sebelumnya telah dipilah ada akan langsung dimasukkan ke dalam tempat pembuangan yang tersedia. Kemudian untuk mengurangi pencemaran udara, sampah-sampah tersebut nantinya akan disemprotkan cairan eco lindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah.
"Setelah itu akan kami tutup lagi. Agar tidak menimbulkan bau. Tapi, untuk lokasi TPSS yang baru ini masih kami cari. Kami harus berpacu dengan waktu, karena TPSS Gadingsari akhir bulan ini sudah penuh," ucap Bambang.
Sementara Lurah Srimartani, Piyungan, Mulyana menyatakan jika pihaknya beberapa waktu lalu telah diminta oleh Pemkab Bantul untuk mencari lahan sebagai lokasi TPSS. Namun dalam perkembangannya, tidak ada lahan yang sesuai dan cocok untuk digunakan sebagai TPSS.
"Kami sudah diminta. Sudah kami cek beberapa lokasi sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Alhasil, tidak ada yang pas. Kami juga sudah laporkan ke DLH terkait dengan tidak adanya lahan untuk TPSS," katanya.
Menurutnya, sulitnya mencari lahan pengganti TPSS Gadingsari karena beberapa lahan yang ada tidak memenuhi standar spesifikasi. Dimana, kata dia, lahan yang boleh digunakan untuk TPSS harus jauh dari pemukiman, berupa cekungan dan akses jalan yang mudah dilewati truk.
"Ada lokasinya berupa jurang-jurang, tapi aksesnya sulit. Sebenarnya jika kami sudah menemukan lokasi dan siap, bulan kemarin sudah mulai dibangun TPSS-nya," jelas Mulyana.****