Jabodetabek
Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Pemkot Tangerang Gandeng USAID kembangkan MPHD
Ichsan Muttaqin
Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Pemkot Tangerang Gandeng USAID kembangkan MPHD
HARIANE - Guna menekan angka kematian ibu dan anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meluncurkan Program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD).
Program yang bertujuan menekan angka kematian ibu dan anak ini diluncurkan dengan menggandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Dengan adanya program MPHD di kota Tangerang, kapasitas daerah dan pemangku kebijakan dalam menurunkan jumlah angka kematian ibu dan anak diharapkan terus meningkat dengan adanya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.
Program MPHD sendiri sebenarnya sudah secara resmi diluncurkan sejak Kamis, 23 September 2021 oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan Direktur Misi USAID, Ryan Washburn secara virtual.
BACA JUGA : Hidup Sehat! Berikut Cara Daftar BPJS Kesehatan di Kota TangerangDalam peluncuran tersebut dijabarkan jika program ini adalah hibah dari USAID kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan akan dilaksanakan dalam rentang tahun 2021-2025. Dalam kurun waktu 5 tahun, kegiatan ini menyasar 6 provinsi diantaranya Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Kunta menyebut, Kemenkes menyambut baik bantuan serta dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi lahir di Indonesia. Pihaknya bersama stakeholder terkait baik di tingkat pusat maupun daerah siap mendukung program MPHD demi mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo. “Untuk mewujudkan generasi emas Indonesia, sektor kesehatan di Indonesia diarahkan untuk fokus pada penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta mencegah stunting. Sejalan dengan visi misi presiden, di Kementerian Kesehatan juga melakukan transformasi sistem kesehatan dari tahun 2021-2024 untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan dengan 5 outcome dan 6 pilar yang menjadi fokus kita,” ucap Kunta dilansir dari Sehat Negriku Kemenkes. Adapun untuk Kota Tangerang, guna menekan angka kematian ibu dan anak, terdapat 6 pilar transformasi kesehatan dalam program MPHD. Yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan. Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menjabarkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tangerang berdasarkan data pada tahun 2021 merupakan yang terendah dari kabupaten kota se-Provinsi Banten. “Di mana setengahnya disumbang dari kasus Covid-19. Tapi perlu juga di antisipasi agar tidak terjadi kenaikan angka kematian ibu dan bayi baru lahir,” ungkap Wali Kota dalam acara Lokakarya Penggalangan Komitmen Lintas Sektor dan Peluncuran Program MPHD Indonesia – Private Sektor di Hotel Novotel, Kota Tangerang, Selasa (8/3/2022). Arief melanjutkan antisipasi perlu dilakukan dari berbagai lini, mulai dari peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga kesehatan hingga edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan. “Untuk itu perlu komitmen dari kita bersama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, khususnya bagi ibu dan bayi baru lahir,” ucap nya yang hadir didampingi kepala Dinas Kesehatan dr. Dini Anggraeni.
Tags