Berita , D.I Yogyakarta
Jadi Simbol Perlawanan Anak Muda, Tiga Karya George Orwell Dibahas di Pasar Buku Sastra FSY 2025

Wahyu Turi
Diskusi bertajuk "Orwell dan Dunia Sastra Indonesia" di Pasar Buku Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025. (Foto: Istimewa)
Antusiasme peserta terasa sejak awal sesi. Mahasiswa, pegiat komunitas literasi, penulis muda, hingga pengunjung umum memenuhi area diskusi.
Banyak yang mencatat, mengajukan pertanyaan kritis, hingga melanjutkan perbincangan secara informal setelah acara berakhir.
Diskusi ini menegaskan bahwa Festival Sastra Yogyakarta bukan semata ruang perayaan estetika kata, tetapi juga wadah pembacaan ulang terhadap realitas sosial-politik melalui perspektif sastra.
Dengan tema Rampak, FSY 2025 berhasil menciptakan ruang kolaboratif untuk memperbincangkan masa depan bahasa, kebebasan, dan keberpihakan secara inklusif dan kritis.****