TNI AD Bangun 10 Sumur Bor di Gunungkidul, KSAD Maruli Simanjuntak: Bentuk Balas Budi ke Warga

HARIANE – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meresmikan sebuah sumur bor di kawasan Monumen Patung Jenderal Soedirman, Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (28/5/2025).

Pembangunan sumur bor ini merupakan bentuk balas budi TNI AD kepada masyarakat Gunungkidul yang telah memberikan dukungan berupa air minum kepada anggota TNI saat melaksanakan Napak Tilas Rute Jenderal Soedirman beberapa waktu lalu di wilayah tersebut.

Selain itu, pembangunan sumur bor ini juga menjadi wujud komitmen TNI AD dalam membantu meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah yang hingga kini masih mengalami krisis air, seperti Gunungkidul.

Sedikitnya 6.792 warga Kalurahan Bedoyo, Gunungkidul, telah merasakan manfaat dari dibangunnya sumur bor tersebut.

“Saya masih ingat betul, saat mengikuti napak tilas Jenderal Soedirman ketika masih di Akmil, kami melewati wilayah Gunungkidul. Masyarakat memberikan air putih kepada kami, dan kami menerimanya dengan senang, tanpa tahu bahwa untuk mendapatkan air itu mereka (masyarakat) harus berjalan sejauh dua kilometer. Hari ini, kami ingin membalas kebaikan itu,” ujar Maruli saat memberikan sambutan dalam acara peresmian sumur bor di Bedoyo, Ponjong, Rabu (28/5/2025).

Jenderal Maruli mengungkapkan alasannya memilih Gunungkidul sebagai lokasi pembangunan sumur bor karena wilayah ini kerap dilanda krisis air bersih. Total terdapat 10 sumur bor yang dibangun di Gunungkidul, dan 2 lainnya di Kabupaten Bantul.

“Saya ingin hadir langsung karena saya tahu masih ada wilayah-wilayah yang kesulitan air. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang kemanusiaan dan keberlanjutan hidup,” jelas Maruli.

Lebih lanjut, Maruli menyebutkan bahwa selama empat tahun terakhir, TNI AD telah membangun lebih dari 4.000 titik air bersih yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Kami akan terus lanjutkan program ini. Kami percaya, kalau kita kompak, pembangunan bisa lebih cepat. Inilah Indonesia Raya,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, mengungkapkan bahwa kondisi geografis Gunungkidul yang mayoritas terdiri atas batuan karst menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan fasilitas umum, khususnya layanan air bersih.

Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen agar seluruh masyarakat di Gunungkidul dapat merasakan kemudahan dalam mengakses air bersih.

“Kami harap masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan baik,” kata Joko.****