Berita , D.I Yogyakarta
UMY Sebut 58 Mahasiswanya Terjerat Pinjol, Nominalnya Mencapai Puluhan Juta
Respon UMY Usai Survey serta Pendapat Para Ahli Terkait Fenomena Pinjol
Mencegah semakin banyaknya mahasiswa yang terjerat pinjol, Gunawan menuturkan, pihaknya akan memperingatkan saat Masa Taaruf Mahasiswa Baru (MATAF).
"Kami akan memperingatkan mahasiswa mengenai pinjol karena berpotensi mengganggu perkuliahaan," jelasnya.
Sementara itu, Peneliti Institute of public policy and economic studies (INSPECT), Ahmad Ma'ruf mengatakan, pinjol dinilai sebagai layanan yang cepat dan mudah dibandingkan dengan perbankan.
"Namun memiliki banyak dampak negatif yang menjurus ke rentenir yang kerap kali dialami mahasiswa hingga ibu rumah tangga," ujar Ahmad Ma'ruf.
Korban pinjol juga sering kali menerapkan sistem 'gali lubang tutup lubang' dengan meminjam ke salah satu aplikasi untuk membayar utan ke aplikasi yang lain.
Maka dari itu, sangat penting untuk memahami literasi keuangan tidak hanya dengan menyampaikan pesan melainkan kesadaran manajemen resiko.
"Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis akibat terpapar sosial media sebaiknya memahami literasi keuangan," ucapnya.
Menurutnya, mahasiswa jurusan ekonomi dan keuangan pasti memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan, namun belum tentu dengan mahasiswa jurusan lain.
Selain itu, kesadaran reputasi juga menjadi sangat penting untuk mahasiswa mengingat korban pinjol akan mengakses semua kontak dari telepon genggam untuk melakukan penagihan utang.****
Baca artikel menarik lainnya di harianesemarang.com