Berita

Upaya Pemkab Gunungkidul Mengatasi Gagal Panen dengan Pengoptimalan Program Pengairan

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Upaya Pemkab Gunungkidul Mengatasi Gagal Panen dengan Pengoptimalan Program Pengairan
Peninjauan Sungai Ngreneng di Kalurahan Ngeposari yang dijadikan sumber kebutuhan air oleh warga dan lahan pertanian. Foto : (doc. Kominfo Gunungkidul).

HARIANE - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mencatat saat ini ada sekitar 5 persen lahan pertanian yang ditanami padi terdampak kekeringan, sehingga dimungkinkan mengalami puso.

Mengantisipasi agar kejadian semacam ini tidak terus meluas dan terjadi di setiap tahun, pemerintah merealisasikan sejumlah program.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharji Yuwono mengatakan, di musim kemarau seperti sekarang ini tak sedikit lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Akibatnya tanaman pangan yang ditanam oleh petani kering dan gagal panen, ada pula lahan yang memang sengaja tidak dimanfaatkan karena sulitnya mendapatkan air bersih.

Di daerah yang telah tersasar bantuan pengairan atau sumur bor, pemerintah kembali mengucurkan bantuan. Misalnya saja pemberian rekomendasi BBM solar bersubsidi untuk operasional pompa air tanah dalam sehingga biaya lebih murah dan terjangkau petani.

"Rekom diberikan ke poktan atau P3A pengelola pompa irigasi. Sudah ada beberapa yang mendapatkan bantuan semacam ini," kata Sekretaris Dinas Pertanian dsn Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, Selasa (23/07/2024)

Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan pompa air dari Kementan sampai dengan Juli 2024 disalurkan 54 unit pompa air 3 inc dan 4 inch serta 6 inch serta pembangunan irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan 42 unit.

"Untuk bantuan ini terus disalurkan. Tim dari Dinas Pertanian dan Pangan pun juga terus memantau dan memetakan daerah yang sekiranya membutuhkan bantuan," papar dia.

Selain bantuan pemerintah, para petani Gunungkidul juga mengandalkan sumber air yang ada di daerah mereka untuk pengairan lahan pertanian. Dicontohkan petani di Kalurahan Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu yang memanfaatkan air dari sungai Ngreneng untuk pertanian serta kebutuhan pertanian. 

Lurah Ngaposari, Kapanewon Semanu, Sucipto mengungkapkan, seluruh warga di wilayahnya memanfaatkan Sungai Ngreneng untuk kebutuhan mereka serta lahan pertanian. Namun saat ini masih banyak air yang belum bisa dimanfaatkan dan mengalir masuk ke perut bumi. 

"Pertanian tanpa air adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, kami memanfaatkan sumber ini untuk ketahanan pangan, khususnya di Kalurahan Ngeposari," jelas Sucipto.

Ciptadi mengatakan, luas lahan pertanian yang akan mendapat manfaat sekitar 700 hingga 800 hektar. Saat ini sarana prasarana sudah dibangun dengan difasilitasi oleh Kementerian Pertahanan. Sumber airnya mencapai 370 liter per detik.

"Namun yang diangkat baru sekitar 10%-nya, sisanya masih masuk ke perut bumi. Fokusnya adalah untuk kebutuhan air pertanian karena air bersih sudah tercover oleh PDAM," jelas dia.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Rabu, 04 Juni 2025
Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Rabu, 04 Juni 2025
Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Rabu, 04 Juni 2025
Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Rabu, 04 Juni 2025
DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

Rabu, 04 Juni 2025
Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 04 Juni 2025
DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

Rabu, 04 Juni 2025
Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Rabu, 04 Juni 2025
Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Rabu, 04 Juni 2025
Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Rabu, 04 Juni 2025