Berita
Wakil Kepala Staf Kepresidenan Tinjau Bantuan Sumur Bor, Bupati Endah: Masih 37 Unit yang Belum Terselesaikan
HARIANE – Minggu (01/06/2025) pagi tadi, Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul dengan beberapa agenda peninjauan daerah serta evaluasi penerapan program-program strategis Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Salah satu agendanya adalah meninjau lokasi pembangunan sumur bor bantuan di lahan pertanian warga Kalialang, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul. Sumur bor tersebut dibangun oleh Universitas Pertahanan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan.
"Kami sangat bersyukur Wakil KSP hadir langsung di Gunungkidul. Karena ada proyek dari Pak Menhan, yang saat itu dijabat oleh Presiden Prabowo, dan masih ada beberapa yang belum terselesaikan, maka kami sampaikan langsung agar nantinya diteruskan kepada beliau, Bapak Presiden," kata Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat melakukan tinjauan lapangan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program pengairan berbasis kalurahan untuk lahan pertanian ini digagas oleh Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Universitas Pertahanan.
Saat itu, Gunungkidul direncanakan mendapatkan bantuan di 52 lokasi. Namun, hingga saat ini baru ada 15 lokasi (kalurahan) yang telah dibangun sumur dan pengairannya untuk lahan pertanian.
Dengan demikian, masih ada 37 lokasi yang masih menunggu kepastian apakah program tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
"Kita bersyukur ada program ini, karena se-DIY hanya Kabupaten Gunungkidul yang mendapatkan program dari Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Universitas Pertahanan, yakni program air terintegrasi dengan petani untuk mengairi persawahan. Namun kami berharap lokasi yang belum direalisasikan dapat segera ditindaklanjuti," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengatakan bahwa dirinya bersama tim telah melihat secara langsung beberapa titik sumur bor bantuan dari Universitas Pertahanan pada saat Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Nantinya, setelah melihat langsung dan menjaring aspirasi dari warga Gunungkidul, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi bersama Kementerian Pertahanan terkait kelanjutan program tersebut.
"Nanti akan kami follow up ke Kemenhan agar bisa segera dilakukan percepatan serah terima aset ke pemerintah kabupaten, maupun realisasi titik-titik yang belum dibangun sumurnya," ucap Muhammad Qodari.
Menurutnya, percepatan pompanisasi dan pengairan di lahan pertanian Gunungkidul perlu dilakukan. Sebab, sebagian besar masyarakatnya merupakan petani. Di sisi lain, potensi pertanian di wilayah ini juga sangat baik.
Sayangnya, untuk mencukupi kebutuhan air bagi pertanian masih sangat minim. Oleh karena itu, diperlukan fasilitasi dari pemerintah, baik daerah maupun pusat, untuk memajukan sektor pertanian.