Berita , D.I Yogyakarta

20 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Kabupaten Sleman, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
20 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Kabupaten Sleman,
Puluhan kasus Leptospirosis dari bakteri Leptospira yang terkandung dalam urin hewan utamanya tikus ditemukan di Kabupaten Sleman. (Ilustrasi: Unsplash/Joshua J. Cotten)

HARIANE - Sampai pekan ke-22 atau Mei 2024, sebanyak 20 kasus Leptospirosis terjadi di Kabupaten Sleman dengan suspek sebanyak 21.

Kasus tersebut rata-rata ditemukan di Kapanewon Moyudan, Kapanewon Seyegan, Kapanewon Cangkringan, dan Kapanewon Prambanan dii mana masing-masing kapanewon terdapat tiga kasus Leptospirosis.

Adapun total kasus kematian sebanyak tiga kasus yang terjadi di wilayah Kapanewon Gamping, Kapanewon Berbah, dan Kapanewon Prambanan.

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terkandung dalam urin hewan utamanya tikus.

Bakteri Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit (yang terdapat luka) atau selaput lender. Kemudian bakteri tersebut memasuki aliran darah dan berkembang, lalu menyebar secara luas ke jaringan tubuh.

Pada jenis yang ringan, Leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia atau nyeri otot.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Khamidah Yuliati mengatakan, masa inkubasi dari Leptospirosis sekitar tujuh sampai 13 hari dengan rerata 10 hari.

Leeptospirosis, katanya, mempunyai dua fase penyakit khas yaitu fase leptospiremia dan fase imun.

“Gejala awal fase leptospiremia secara umum berupa sakit kepala, rasa sakit pada otot yang hebat terutama pada paha, betis dan pinggang. Fase ini berlangsung sekitar empat sampai tujuh hari,” kata dr. Yuli, Rabu, 12 Mei 2024.

Sedangkan fase imun ditandai dengan demam yang mencapai suhu 40°C disertai menggigil dan kelemahan umum. Lebih lanjut, pada fase ini juga dapat terjadi perdarahan, gejala kerusakan ginjal dan hati, serta uremia dan ikterik.

Pengobatan yang diberikan kepada penderita Leptospirosis bisa efektif apabila dilakukan dengan cepat. Meski begitu, tindakan pencegahan merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

Adapun pengendalian vector pembawa Leptospirosis dapat dilakukan masyarakat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di antaranya dengan menerapkan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, membasmi tikus dan sarangnya baik di rumah atau lingkungan sekitar.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Selasa, 01 April 2025
Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Selasa, 01 April 2025
Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Selasa, 01 April 2025
Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Selasa, 01 April 2025
Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Selasa, 01 April 2025
Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Senin, 31 Maret 2025
Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Senin, 31 Maret 2025
Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Sejarah Hari Raya Idul Fitri : Kemenangan Perang Badar dan Perayaan Kaum Jahiliyah

Senin, 31 Maret 2025
Layanan Pengelolaan Sampah di Sleman Libur 2 Hari, Masyarakat Diimbau Kurangi Timbulan Sampah

Layanan Pengelolaan Sampah di Sleman Libur 2 Hari, Masyarakat Diimbau Kurangi Timbulan Sampah

Senin, 31 Maret 2025
Pemetaan Jalur Rawan, Pemudik dan Wisatawan Dilarang Melintas di Jalan Cinomati Bantul

Pemetaan Jalur Rawan, Pemudik dan Wisatawan Dilarang Melintas di Jalan Cinomati Bantul

Senin, 31 Maret 2025