Berita , D.I Yogyakarta
20 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Kabupaten Sleman, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
Setelah beraktivitas selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, membersihkan dengan desinfektan benda-benda yang terindikasi terkena kencing tikus, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus secara tertutup.
Penting juga untuk menggunakan alat pelindung diri saat berkontak dengan hewan atau lingkungan yang berisiko tinggi seperti menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan masker.
“Kami mengajak masyarakat membudayakan PHBS mulai dari keluarga terutama untuk mengendalikan tikus di rumah. Makanan atau sumber air yang tercemar urine tikus berisiko menjadi penularan Leptospirosis,” ujarnya.
“Bagi masyarakat yang mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot betis atau paha silakan segera periksa di Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat,” sambungnya.
Informasi lebih lanjut terkait leptospirosis dapat diakses masyarakat melalui media resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (https://dinkes.slemankab.go.id/ dan instagram @dinkessleman), maupun melalui Puskesmas di Kabupaten Sleman.
Apabila terdapat pertanyaan dan pelaporan informasi terkait leptospirosis dapat menghubungi Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Sleman melalui nomor (0274) 868409.