Berita , D.I Yogyakarta , Ekbis

20 RTLH di Sleman Dibangun Ulang, Didesain Arsitektur Khas Yogyakarta

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
20 RTLH di Sleman Dibangun Ulang, Didesain Arsitektur Khas Yogyakarta
Bangunan bergaya khas Yogyakarta usai pembangunan ulang rumah tidak layak huni. (Foto: Bagian Prokopim Setda Sleman)

HARIANE - Sebanyak 20 rumah tidak layak huni (RTLH) di Sleman dibangun ulang dengan desain arsitektur khas Yogyakarta yang bertempat di Kapanewon Tempel.

Bantuan pembangunan RTLH ini merupakan hasil dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan DIY.

Kepala Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menyebutkan Pemerintah DIY memberikan bantuan RTLH di Sleman bagi 20 rumah yang berlokasi di Kapanewon Tempel.

Pembangunan 20 rumah tidak layak huni dengan arsitektur khas Yogyakarta ini diantaranya berlokasi di Kalurahan Banyurejo sebanyak sepuluh rumah, di Kalurahan Mororejo dan Pondokrejo sebanyak lima rumah.

Dijelaskan pula bahwa setiap rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 50 juta, dan seluruhnya dibangun dengan arsitektur khas Yogyakarta.

"Tapi bukan sekedar angkanya. Tapi yang harus kita tekankan, kalau memakai Dana Keistimewaan, maka disitu masuknya semangat tata nilai keyogyakartaan, di situ ada gotong royong, sawiji, greget, sengguh ora mingkuh," kata dia, Selasa (19/9).

Dikatakan Aris bahwa ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program pembangunan RTLH di DIY melalui kegiatan BKK arsitektur khas Yogyakarta.

Di tahun pertama telah dibanvun sebanyak 40 RTLH, sedangkan di tahun kedua ini pihaknya mentargetkan membangun sebanyak 435 RTLH dengan arsitektur bergaya Yogyakarta.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang turut hadir dan menyerahkan secara simbolis kunci RTLH ini menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintahan DIY yang telah mengimplementasikan bantuan pembangunan RTLH di wilayah Kabupaten Sleman.

Diharapkan bantuan ini dapat bermanfaat, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan. 

"Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adem, ayem, tenteram di hati," ujarnya.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Mengenal Tradisi Sambatan yang Masih Dipegang Teguh Warga Gunungkidul

Mengenal Tradisi Sambatan yang Masih Dipegang Teguh Warga Gunungkidul

Senin, 30 Juni 2025
Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 1 Juli 2025, Total 19 Kloter

Jadwal Pemulangan Jemaah Haji 1 Juli 2025, Total 19 Kloter

Senin, 30 Juni 2025
Banyak Wisatawan Pantai Jadi Korban Sengatan Ubur-ubur, Tim SAR: Tidak Usah Panik

Banyak Wisatawan Pantai Jadi Korban Sengatan Ubur-ubur, Tim SAR: Tidak Usah Panik

Senin, 30 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi

Harga Emas Antam Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi

Senin, 30 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi, Cek Sebelum ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 30 Juni 2025 Turun Lagi, Cek Sebelum ...

Senin, 30 Juni 2025
Menanti Putusan Banding dan Sanksi Kedinasan Lurah Sampang Atas Kasus Penyalahgunaan TKD

Menanti Putusan Banding dan Sanksi Kedinasan Lurah Sampang Atas Kasus Penyalahgunaan TKD

Senin, 30 Juni 2025
Kemarau Basah, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air

Kemarau Basah, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air

Senin, 30 Juni 2025
Puluhan Wisatawan Pantai Gunungkidul Jadi Korban Sengatan Ubur-Ubur

Puluhan Wisatawan Pantai Gunungkidul Jadi Korban Sengatan Ubur-Ubur

Minggu, 29 Juni 2025
Peringatan Hari Bhayangkara ke 79 : Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir

Peringatan Hari Bhayangkara ke 79 : Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir

Minggu, 29 Juni 2025
Dugaan Korupsi TIK: Polda DIY Periksa 8 Saksi, JCW Soroti Eks Kadis

Dugaan Korupsi TIK: Polda DIY Periksa 8 Saksi, JCW Soroti Eks Kadis

Minggu, 29 Juni 2025