Inilah 3 Fakta Asli di Balik Konflik India dan Pakistan, Benarkah Terjadi Karena Perbedaan Agama Saja?
HARIANE - Konflik India dan Pakistan merupakan konflik yang menjadi perhatian Internasional yang akar penyebabnya sudah terjadi sebelum kedua negara ini terbentuk.Banyak pihak yang beranggapan bahwa konflik India dan Pakistan merupakan konflik yang terjadi akibat perbedaan agama. Mereka beranggapan India yang notebenenya merupakan negara mayoritas Hindu berbanding terbalik dengan Pakistan yang mayoritas beragama Islam sehingga menimbulkan percikan api konflik yang tak berkesudahan.Untuk menemukan fakta konflik India dan Pakistan yang sebenarnya, maka kanal Youtube Sepulang Sekolah bernisiatif membahasnya di dalam video yang berdurasi 14 menit 57 detik.
Inilah Fakta di Balik Konflik India dan Pakistan yang Harus Diketahui.
Jika berbicara mengenai konflik India dan Pakistan, maka harus menelisik sejarah sebelum kedua negara ini berdiri yaitu pada masa Kerajaan Mughal.Kerajaan Mughal berdiri dari tahun 1526-1858 di India. Menurut buku History of India karya Burton Stein, Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam yang sangat berpengaruh di India. Wilayah kekuasaan kerajaan ini juga sangat luas yaitu meliputi Afganistan, Kashmir, Bangladesh, sampai Daratan Tinggi Dekkan di India Selatan.Kerajaan Mughal mulai masuk ke India saat agama Hindu mulai mengakar kuat di India. Karena masuknya kerajaan Mughal, kehidupan masyarakat India menjadi sangat kompleks.Perbedaan agama yang kuat antara penguasa Mughal dan masyarakat India yang mayoritas Hindu tidak membawa masalah pada saat itu. Pada pemerintahan Raja Jalaluddin Muhammad Akbar atau yang lebih dikenal sebagai Akbar The Great, isu intoleransi semakin diberantas dengan upaya yang tidak main-main. Potret Raja Jalaluddin Muhammad Akbar, Raja Mughal yang Toleran Sebelum Terjadinya Konflik India dan Pakistan(Foto: Twitter/ ememiqbal)Di masa pemerintahan Raja Jalaluddin Akbar, dia benar-benar tidak membedakan agama dari rakyatnya dan semuanya diperlakukan sama. Bahkan, Raja Jalaluddin juga membuka diskusi keagamaan selebar-lebarnya dan terus-menerus mengampanyekan toleransi.