5 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Ada yang Perang Hingga Melibatkan Pukulan
Tradisi Tumbilotohe ini dimulai dengan menyalakan lampu jika hari sudah akan gelap atau menjelang sholat magrib.Sebagai simbolis, pelaksanaan tradisi ini dimulai di halaman dinas pejabat provinsi hingga kota dan kabupaten.Karena antusias menyambutnya, para warga berbondong-bondong untuk mendatangi taman rumah, perkantoran, pinggir jalan, dan tanah lapang untuk menyaksikan secara langsung gemerlap ribuan lampu yang nyala pada 3 malam sebelum lebaran.Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, lampu botol atau padamala digantikan dengan lampu listrik yang berwarna-warni.Dengan menggunakan lampu listrik ini, makna Tradisi Tumbilotohe ini dirasa sedikit berkurang.Tetapi, meskipun maknanya berkurang pada kenyataannya tradisi ini tetap dilestarikan hingga saat ini.
5. Tradisi unik lebaran di Indonesia: Tradisi Pukul Manyapu
Tradisi pukul manyapu menjadi penutup pembahasan tradisi unik lebaran di Indonesia. (Foto: Laman Kemendikbud)Tradisi unik lebaran di Indonesia yang terakhir yaitu Tradisi Pukul Manyapu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman Kemendikbud, tradisi pukul manyapu adalah tradisi yang dilakukan di Negeri Mamala untuk mengenang keberhasilan warga desa setempat dalam membangun masjid menggunakan paku pada abad ke 17.Menurut cerita yang dilansir dari laman Kemendikbud, tradisi ini dimulai dengan cerita mantan Raja Negeri Mamala yang diperintahkan oleh Belanda untuk turun gunung dan mendirikan kampung dan masjid di pesisir agar mudah diawasi.Dalam proses membangun masjid tersebut, para warga kesulitan menyambung kayu-kayunya. Tak lama, seorang tokoh agama, Imam Tuni, berpuasa selama beberapa hari.Hal ini dilakukan agar mendapat petunjuk. Selang beberapa hari, petunjuk pun datang dalam mimpi Imam Tuni.