D.I Yogyakarta
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul Tinggi, Dishub Berencana Sediakan Bus Sekolah
Admin
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul Tinggi, Dishub Berencana Sediakan Bus Sekolah
HARIANE – Tingkat kecelakaan lalu lintas di Bantul yang tinggi membuat Pemerintah Kabupaten Bantul mengeluarkan wacana pengadaan bus sekolah.
Bus sekolah di Bantul khusus untuk pelajar ini sebagia upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalan sekaligus mengurangi jumlah kendaraan di jam sibuk.
Mengenai rencana pengadaan bus sekolah ini, Dinas Perhubungan Bantul (Dishub) sudah melakukan survey yang diikuti oleh pelajar Kabupaten Bantul.
Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul Tinggi, Mayoritas Pelajar Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah
Pemkab Bantul melalui Dishub berencana menyediakan bus sekolah yang mana dikhususkan untuk pelajar di Bantul. Pengadaan bus sekolah ini direncanakan mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Bantul yang tak sedikit melibatkan korban dari kalangan pelajar.BACA JUGA : Warga Bantul Tewas Gantung Diri di Pohon Jati, Polisi Temukan Obat Serangga di Sekitar LokasiFaktor tersebut disebabkan para pelajar belum memiliki kompetensi dalam berkendara serta belum diizinkan untuk menggunakan kendaraan. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Prasarana Transportasi, Suyamto di mana saat ini Dishub Bantul tengah berupaya mengadakan bus sekolah. "Karena tingkat kecelakaan tinggi, banyak pelajar mengalami kecelakaan karena mengejar waktu dan banyak yang belum memiliki persyaratan untuk berkendara," ujar Suyamto pada Sabtu, 25 Februari 2023. Soal bus sekolah di Bantul, Suyamto menyampaikan bahwa Dishub Bantul telah melakukan survey terhadap 400 pelajar yang ada di Kabupaten Bantul dari jenjang SD hingga perguruan tinggi guna menganalisa lebih lanjut terkait pengadaan bus sekolah. Selain itu, dilaksanakannya survey ini juga untuk mengetahui permintaan pelajar terhadap angkutan bus sekolah. "Sebanyak 40 persen responden berusia diatas 18 tahun, 21 persen berusia 15-18 tahun, da 39 persen berusia 10-15 tahun," bebernya.
BACA JUGA : 30 Lebih Temuan Kasus Leptospirosis di Bantul dalam 2 Bulan, Dinkes Beberkan Wilayah Penyebaran TerbanyakBerdasarkan survey, sebanyak 87 persen pelajar mengaku menggunakan moda transportasi sepeda motor untuk kepentingan bersekolah. Sedangkan sisanya, ada pelajar yang berjalan kaki, menggunakan sepeda kayuh, maupun transportasi umum. Sementara hasil rekapitulasi survey Dinas Perhubungan Bantul terkait harapan adanya bus sekolah dari berbagai indikator, sebanyak 27 persen responden mengharapkan bus sekolah dapat membantu pelajar sebagai moda transportasi. Kemudian 26 persen responden mengharapkan bus datang tepat waktu, 22 persen responden mengharapkan bus sekolah yang disediakan murah dan nyaman, dan 7 persen responden mengharapkan adanya bus sekolah dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas. Hasil lain yang diperoleh ialah sebanyak 93 persen responden setuju terhadap penyediaan bus sekolah. Suyamto mengatakan, dengan banyaknya responden yang menyetujui hal tersebut, diharapkan bus sekolah di Bantul dapat membantu aktivitas pelajar untuk berangkat maupun pulang sekolah. Selain itu diharapkan pengadaan bus sekolah dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan di wilayah Bantul khususnya pada jam sibuk, baik itu pagi hari saat berangkat sekolah maupun siang atau sore hari saat pulang sekolah.
BACA JUGA : Update Kasus Pencurian Barang Antik di Bantul, Pelaku Digelandang ke Kantor PolisiIa menambahkan, meskipun belum diketahui secara pasti kapan pengadaan bus sekolah wilayah Bantul terealisasi, saat ini Dishub Bantul terus mematangkan perencanaan tersebut. "Belum tahun kapan pelaksaanaannya. Saat ini baru kita kaji, karena layak maka kita usulkan," pungkasnya. Demikian informasi soal upaya pemerintah untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Bantul di kalangan pelajar. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.) Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com
1