Berita , D.I Yogyakarta , Kesehatan , Pilihan Editor , Headline
Bantul Rawan Omicron, Bupati Ajak Masyarakat Ikut Vaksin Booster
Ichsan Muttaqin
Masyarakat Kabupaten Bantul antusias mengikuti vaksin booster Covid-19 yang dilaksanakan di halaman Dinas Kesehatan Bantul, Senin (17/1). (Foto: dok.Pemkab Bantul)
HARIANE.BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan jika Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap penyebaran Covid-19 varian Omicron. Karenanya, bagi masyarakat yang sudah memenuhi syarat diharap segera ikut menjalani vaksin dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19.
Status Kabupaten Bantul sebagai salah satu kota wisata yang integral dengan Jogja, serta tingginya mobilitas masyarakat membuat Bantul menjadi daerah yang cukup rawan penyebaran Omicron.
Karena itu, perlu adanya antisipasi dengan pemberian vaksin booster covid-19, terutama bagi lansia dan komorbid agar herd immunity bisa segera terbentuk.
BACA JUGA : Benarkah Ganja Bisa Menangkal Corona? Ini JawabannyaHingga saat ini, penanganan atau upaya pencegahan covid-19 di Kabupaten Bantul cukup terkendali. Hal ini bisa dilihat dari penambahan jumlah kasus yang semakin menurun. Data terakhir di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, pada Minggu 16 Januari 2022 tercatat, hanya 7 orang yang harus menjalani isolasi akibat terpapar Covid-19. Terdiri dari 5 orang warga Kepanewonan Imogiri, 1 warga Kepanewonan Banguntapan dan warga Kepanewonan Sewon. Abdul Halim menyebut jika vaksinasi yang cukup masif merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan kasus Covid-19. "Setelah melakukan perjuangan yang cukup panjang mengenai penanggulangan Covid-19, terutama vaksinasi yang telah dilakukan di Kabupaten Bantul, kita ingin mengetahui seberapa besar efektiviktas vaksinasi yang telah dilakukan secara masif," ujar Abdul Halim, dalam acara Launching Vaksinasi Lanjutan (Booster) Dosis 3 dan Sero Surveilans Titer Antibody Covid-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Senin 17 Januari 2022. Menurutnya, dengan vaksinasi yang masif, sistematis dan terstruktur, Pemkab Bantul bersama Satgas Covid-19 bisa mengetahui hasil dari Sero Surveilans Titer Antibodi yanag nantinya akan memberi gambaran yang meyakinkan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan berikutnya. "Hingga saat ini kita belum tahu seberapa nyata herd immunity yang terbentuk, sehingga dilakukan sebuah kegiatan strategis bagi pengembangan layanan kesehatan terutama penanggulangan Covid-19, yaitu Sero Surveilans Titer Antibodi," ungkapnya. Sero survei sendiri bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat terhadap Covid-19. Abdul Halim berharap agar masyarakat terus melakukan antisipasi, khususnya terhadap varian baru omicron yang mulai merebak di beberapa daerah. "Bantul menjadi kabupaten yang cukup rentan terhadap masuknya varian omicron, sehingga kita harus galakkan kembali penerapan protokol kesehatan," pungkasnya.
BACA JUGA : Mulai Vaksin Booster Covid-19, Jogja Target 472.800 Lansia