Berita , Jateng
1 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Semarang, BPBD Jateng Terus Siaga hingga 31 Maret 2023
Hanna
1 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Semarang, BPBD Jateng Terus Siaga hingga 31 Maret 2023
HARIANE - Banjir bandang di Semarang yang tepatnya menerjang kawasan Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang pada Jumat, 6 Januari 2023 dilaporkan BPBD terdapat satu korban tewas (60 tahun).
Banjir bandang di Semarang tersebut terjadi akibat adanya kerusakan di bagian tanggul Sungai Pengkol yang sudah kehilangan kemampuan untuk menahan debit air yang terus meningkat akibat curah hujan tinggi dari wilayah hulu Ungaran.
Selain itu, kawasan yang terdampak banjir bandang di Semarang ini juga diketahui merupakan daerah cekungan yang kerap menjadi langganan banjir.
Dari peristiwa cuaca ekstrem banjir bandang di Semarang tersebut pun membuat BPBD mulai memberikan imbauan pada warga sekitar untuk selalu waspada.
BACA JUGA : Proses Evakuasi Korban Banjir Meteseh Semarang: Tinggi Air 2 Meter, Tim Gabungan Dibuat Kesulitan
Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang di Semarang
Dalam data sementara BPBD Semarang, kondisi banjir yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Tembalang, Kelurahan Sendangguwo, Kelurahan Rowosari, dan Perumahan Dinar Indah Meteseh pada Jumat sore hingga pukul 20.35 WIB sudah berangsur surut menjadi 30 sentimeter. BPBD Semarang menjelaskan bahwa kondisi tersebut cenderung sudah relatif terkendali. Namun, dengan curah hujan yang tinggi pihaknya meminta warga di sekitar aliran sungai tetap berhati-hati. Mengingat sesuai prakiraan dari BMKG terkait cuaca di pesisir utara Jawa yang akan mengalami curah hujan sangat tinggi di awal tahun 2023. BPBD Jateng pun terus bersiaga hingga 31 Maret 2023. Terlebih BMKG memperkirakan pada tanggal 10 Januari 2023 hujan akan melanda dengan intensitas tinggi dan permukaan air laut yang ikut meninggi. Oleh karena itu, BPBD Jateng mengimbau warga di sekitar aliran sungai, bahu membahu melihat visual bantaran. Jika dirasa genting, segera memberitahu kepada pemangku pemerintahan setempat. Di mana warga yang tinggal di dekat bibir sungai tetap siaga dengan menyiapkan tas siaga bencana dan menyampaikan ke kelurahan, RT atau RW jika ada kelompok (orang tua, anak dan disabilitas) yang butuh perlakuan khusus, serta simpan nomor-nomor penting seperti 112, dan sampaikan kebutuhan dasar pada saat evakuasi.BACA JUGA : Banjir Semarang Surut Setelah Sempat Lumpuhkan Perjalanan Kereta Api, KAI: Sudah Normal!Demikian informasi seputar cuaca ekstrem dan banjir bandang di Semarang yang perlu diwaspadai oleh warga.****
1