HARIANE - “Ning, itu pengalaman pribadi ya? Pasti pengalaman pribadi!”
Pertanyaan ini menduduki peringkat teratas yang akan menyerbu seorang penulis novel dari para pembacanya.
Kadang bukan pertanyaan, tapi sebagai tuduhan. Apalagi latar kejadian dalam novel tersebut sama dengan latar belakang penulis.
Dan saya yakin pertanyaan tersebut sering juga ditanyakan pada Ning Khilma Anis, penulis novel Hati Suhita yang versi layar lebarnya digarap oleh rumah produksi Starvision dan mulai tayang besok tanggal 25 Mei 2023 di bioskop.
Para pembaca membayangkan bahkan menuduh bahwa Ning Khilma Anis adalah Suhita dan Suaminya adalah Gus Birru dalam kehidupan nyata.
Lalu, apakah benar seperti itu?
Kalaupun dijawab, “Bukan!” apakah serta merta mereka -para pembaca- percaya bahwa memanglah bukan? Hmm...
Sebelum menjawabnya, mari kita simak terlebih dulu sinopsisnya. Novel Hati Suhita bercerita tentang putri kiai Jabbar yang nyantri di Pesantren Al-Anwar Asuhan Kiai Hannan.
Seorang santri Tahfidz (penghafal Quran) yang dewasa, njawani, pintar membawa diri, dan suabare pol, bernama Alina Suhita. Ia berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya sendiri (Gus Birru).
Ia sudah menyimpan kagum dan cinta sejak pertama kali dipertemukan. Mereka menikah karena perjodohan orang tua yang mengharap keberlangsungan pesantren bisa lestari dengan adanya pewaris tahta yang mumpuni.
Gus Birru sebagai putra mahkota satu-satunya dianggap tidak mampu oleh Ayahnya sendiri, Kiai Hannan. Sebab ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang aktifis pergerakan kampus di Jogja dari pada menekuri agama di Timur Tengah.
Konflik diawali dengan kejujuran (lebih tepatnya kebengisan) Gus Birru yang mengungkapkan perasaannya di malam pertama. Bahwa ia sama sekali tidak menginginkan Suhita.