Berita , Artikel , Pilihan Editor , Headline
China Beli Minyak Rusia dengan Yuan, Jadi yang Pertama Setelah Sanksi Barat ke Moskow Awal 2022
Ichsan Muttaqin
China beli minyak Rusia dengan Yuan, jadi yang pertama semenjak invasi Ukraina. (Foto: Unsplash/SELİM ARDA ERYILMAZ)
HARIANE - China beli minyak Rusia dengan Yuan pada April 2022. Cara transaksi ini jadi yang pertama untuk sebuah negara membeli minyak Rusia dengan mata uangnya sendiri. Setelah sanksi dari barat, kali ini Rusia dan China bersepakat dalam transaksi minyak.
China beli minyak Rusia dengan Yuan jadi sorotan dunia. Pembelian ini adalah bukti kerja sama dari kedua negara. Meskipun sedang invasi, Rusia dan China tetap bersepakat dalam perdagangan.
Dikutip dari Bloomberg, China beli minyak Rusia dengan Yuan merupakan kasus menarik. Namun ternyata tak hanya minyak, sebab China juga membeli batu bara dari Rusia. China membeli minyak dan batu bara Rusia dengan mata uang lokalnya karena sanksi Barat terhadap Moskow.
BACA JUGA : Situasi Geopolitik Rusia dan Ukraina Tahun 2022 Kian Memanas, Jokowi: Berpengaruh ke Indonesia
Dampak China dan Rusia bersepakat
Sanksi barat ke Moskow ternyata justru memicu kesepakatan perdagangan China beli minyak Rusia dengan Yuan. Dengan kesepakatan cara transaksi baru ini, China tidak bergantung lagi pada dolar Amerika Serikat. Pada bulan Maret, beberapa perusahaan China menggunakan yuan untuk membeli batubara Rusia. Kerja sama utuh akan mulai bulan ini. Negosiasi tersebut menandai pengiriman komoditas pertama yang dibeli dalam mata uang China sejak invasi di Ukraina. Menurut Al Jazeera, kesepakatan dua negara komunis ini membuat mata uang Yuan yang sebelumnya mengalami penurunan nilai, hari ini melompat ke level tertinggi. Menguatnya nilai Yuan ini juga dipengaruhi laporan dari Dow Jones yang menyebut jika Beijing sedang dalam pembicaraan aktif dengan Arab Saudi untuk menentukan harga beberapa penjualan minyaknya. Tentu saja pembelian tersebut menggunakan mata uang Yuan. Mata uang Yuan naik sebanyak 0,1% menjadi 6,3867 per dolar, mendekati puncak tertinggi yang dicapai selama sejarah perdagangan Asia. Padahal mata uang Yuan sempat melemah sebanyak 0,3% dari laporan resmi Amerika Serikat. Berita naiknya Yuan terjadi usai kesepakatan dengan Arab Saudi dengan China. Sementara itu, mata uang Dollar telah membuat kemajuan dalam transaksi lintas batas.BACA JUGA : Instagram Diblokir, Aplikasi Rossgram Akan Diluncurkan Rusia