Berita , D.I Yogyakarta

Dalam Dua Bulan, 20 Ekor Ternak di Gunungkidul Mati Diduga Terkena Antraks

profile picture Pandu S
Pandu S
Dalam Dua Bulan, 20 Ekor Ternak di Gunungkidul Mati Diduga Terkeba Antraks
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari Saat Ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari. (Foto: Hariane/Pandu)

HARIANE – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mencatat sebanyak 20 ekor ternak sapi di wilayah tersebut mati diduga akibat terjangkit virus antraks. Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama bulan Februari hingga Maret 2025.

"Yang mati ada sekitar 20-an ekor, di dua lokasi, yaitu Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop. Kejadian ini terjadi dalam kurun waktu dua bulan, Februari–Maret," ujar Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Selasa (8/4/2025).

Wibawanti menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sampel ternak di laboratorium. Namun demikian, tidak semua ternak yang mati diperiksa, karena ternak-ternak tersebut menunjukkan gejala mirip antraks dan dikategorikan sebagai positif antraks berdasarkan gejala klinis.

Banyaknya warga yang menyembelih ternak sakit dan menjualnya dalam bentuk daging menjadi hambatan tersendiri dalam upaya pencegahan penyebaran antraks. Hal ini terjadi karena para peternak tidak ingin mengalami kerugian, dan tidak semua pembeli bersedia membeli ternak dalam kondisi utuh.

“Entah itu sapi atau kambing yang mati mendadak, kenapa kami sulit mengatasi kematian yang terus terjadi, karena banyak yang menjual ternak dengan cara menyembelih lebih dulu sebelum dijual,” ujar Wibawanti.

Sebagai contoh, lanjutnya, ada ternak yang mati mendadak lalu disembelih dan dagingnya diperjualbelikan ke lokasi lain sejauh 1 kilometer. Darah yang menetes selama proses distribusi itu dapat menjadi spora dan menular ke ternak lain di wilayah yang dilewati.

Selama ini, pihaknya terus melakukan pengobatan dengan pemberian antibiotik kepada ternak yang sakit.

Rencananya, pekan depan akan dilaksanakan vaksinasi di wilayah yang masuk zona merah dan kuning, sambil menunggu pendataan jumlah ternak yang akan divaksin.

DPKH Gunungkidul juga telah melakukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bersama Balai Besar Veteriner serta tim dari Pemerintah Provinsi kepada para peternak di wilayah terdampak.

“Kami telah menerjunkan sebanyak 19 tim pengobatan,” tambahnya.

Terkait dengan peraturan ganti rugi bagi hewan ternak yang mati, pihaknya saat ini sedang melakukan pembahasan. Program tersebut juga masuk dalam 100 hari kerja Bupati Gunungkidul.****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Sabtu, 12 Juli 2025
Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Sabtu, 12 Juli 2025
Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Sabtu, 12 Juli 2025
Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Sabtu, 12 Juli 2025
Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Naik Tipis! Ini Daftar Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 12 Juli 2025

Naik Tipis! Ini Daftar Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 12 Juli 2025

Sabtu, 12 Juli 2025
Wow, Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 12 Juli 2025 Makin Meroket

Wow, Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 12 Juli 2025 Makin Meroket

Sabtu, 12 Juli 2025
Seorang Pengendara Motor Meninggal Setelah Tabrak Truk yang Terparkir di Jalan Jogja-Wonosari

Seorang Pengendara Motor Meninggal Setelah Tabrak Truk yang Terparkir di Jalan Jogja-Wonosari

Sabtu, 12 Juli 2025
Dari 76 Pendaftar, 24 Pelajar Asal Gunungkidul Diterima di Sekolah Rakyat

Dari 76 Pendaftar, 24 Pelajar Asal Gunungkidul Diterima di Sekolah Rakyat

Jumat, 11 Juli 2025