HARIANE – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul menyebutkan bahwa sebanyak 24 pelajar dari Gunungkidul dinyatakan lolos dalam penerimaan siswa baru di Sekolah Rakyat jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Dari 76 siswa SMP di Gunungkidul yang mendaftarkan diri untuk mengenyam pendidikan SMA di Sekolah Rakyat, terdapat 24 siswa yang dinyatakan lolos seleksi dan diterima di sekolah ini,” kata Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Nurudin Araniri.
Dari total 76 pendaftar saat itu, hanya 25 siswa yang dinyatakan lolos sesuai dengan kriteria yang berlaku. Namun demikian, satu pelajar kemudian mengundurkan diri karena salah satu temannya yang juga mendaftar di Sekolah Rakyat tidak lolos seleksi.
“Ada satu pelajar yang mengundurkan diri,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa serangkaian seleksi dilakukan oleh petugas selama masa pendaftaran guna memastikan bahwa pelajar yang diterima benar-benar memenuhi persyaratan sebagai anak dari keluarga miskin. Proses seleksi ini meliputi seleksi administrasi, verifikasi lapangan secara langsung, hingga wawancara dengan pihak keluarga.
Dengan demikian, siswa yang bersekolah di Sekolah Rakyat adalah mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan telah masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga tidak ada peluang untuk praktik “titipan”.
Sebanyak 23 pelajar akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat yang berlokasi di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, serta di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani, Kalasan, Sleman. Sedangkan satu siswa lainnya akan ditempatkan di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
Sementara itu, Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, mengatakan bahwa Sekolah Rakyat ini mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama. Semua fasilitas penunjang pendidikan telah disiapkan oleh pemerintah.
“Berbasis asrama. Nanti, tanggal 14 Juli sudah mulai masuk sesuai dengan tahun ajaran baru nasional,” kata Herjun.****