HARIANE - Letusan Gunung Ruang yang terjadi pada Rabu, 17 April 2024 berdampak pada warga sekitar hingga jalur penerbangan di sekitar gunung.
Letusan yang terjadi pada pukul 01.08 WITA tersebut menyebabkan dua desa di Kabupaten Kepulauan Sitaro terdampak, yaitu Desa Pumpente dan Desa Patologi, Kecamatan Tagulandang.
Erupsi Gunung Ruang menyebabkan lava pijar mengalir dari puncak gunung, disertai dengan kolom asap tebal berwarna kelabu dengan ketinggian mencapai 1.800 meter.
Akibat erupsi, hujan abu vulkanik terjadi dan mewarnai proses evakuasi warga. Sementara jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi juga sempat terputus sinyalnya.
Gunung Raung erupsi mengharuskan sebanyak 828 jiwa dari 272 Kepala Keluarga mengungsi yang bertempat di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang dan di rumah kerabat korban yang terletak di daratan Pulau Tagulandang.
Pemerintah daerah pun menetapkan Status Tanggap Darurat mulai 16 hingga 29 April 2024, salah satunya dengan menyiapkan rumah-rumah ibadah di Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara untuk tambahan lokasi pengungsian.
Tak hanya berdampak pada kehidupan warga, asap Gunung Ruang juga berpengaruh terhadap dunia penerbangan.
Akun X @infomitigasi melaporkan bahwa peringatan bahaya abu vulkanik erupsi Gunung Ruang telah dikeluarkan. Abu vulkanik disebut mengarah ke arah timur laut dan timur.
"Peringatan akan bahaya lepasan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Api Ruang Sulawesi Utara telah diberikan bagi dunia penerbangan. sebaran abu dominan ke arah timur laut dan ke arah timur," tulis akun tersebut.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM RI juga memberikan peringatan akan jarak aman aktivitas di sekitar Gunung Ruang.
PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan juga pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Meski baru saja erupsi besar, PVMBG juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak terpancing isu-isu tentang Gunung Ruang.