Berita , D.I Yogyakarta
Desainer Busana Merdi Sihombing Kenalkan Ulos Sitolu Huta di Toronto Kanada
"Saya percaya bahwa mode adalah media yang kuat untuk ekspresi budaya dan mendongeng. Melalui pekerjaan saya, saya berusaha untuk melestarikan dan merayakan keindahan warisan kita sambil mendorong batas kreativitas,” sambungnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Hilmar Farid mengatakan, kesuksesan Merdi di Indigenous Fashion Arts Festival Toronto 2024 menjadi bukti kekuatan mode Indonesia dalam merayakan budaya, memberdayakan masyarakat, dan mengkampanyekan gerakan keberlanjutan.
“Budaya tradisional dan bahan alami adalah merupakan ciri khas Merdi, yang menggarisbawahi komitmennya terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan pengrajin lokal. Dedikasi Merdi pada mode berkelanjutan sejalan dengan upaya Indonesia dalam pelestarian lingkungan dan diplomasi budaya, membuktikan bahwa gaya hidup dan tanggung jawab sosial bisa berjalan beriringan,” jelasnya.
Menurut Pejabat CEO Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada, Myra Suraryo, Ulos Sitolu Huta tak hanya sekadar pakaian, melainkan juga pernyataan budaya, perayaan identitas, dan jembatan antara tradisi dan modernitas.
Koleksi ini, katanya, menjadikan pemakainya dapat merasa merangkul warisan Batak namun pada saat bersamaan mengekspresikan kepribadian mereka.
“Dari celana panjang yang dihiasi dengan motif ulos yang berani hingga jaket yang disesuaikan dengan aksen tenunan halus, setiap pakaian adalah bukti kekuatan abadi dari keahlian dan kebanggaan budaya. Partisipasi Merdi dalam Indigenous Fashion Arts Festival Toronto 2024 tidak hanya mengangkat mode Indonesia di panggung global tetapi juga menunjukan komitmen Indonesia untuk memelihara dan memberdayakan kekayaan budaya dan talenta lokal,” kata Myra.
Di luar runway, keterlibatan Merdi dengan komunitas adat di Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan sosial.
Dengan berkolaborasi dengan pengrajin lokal dan memasukkan pengetahuan tradisional mereka ke dalam desainnya, ia mendorong peluang ekonomi dan pelestarian budaya.
Pendekatan ini sangat selaras dengan etos festival untuk merayakan kreativitas Pribumi dan pemberdayaan masyarakat adat.****