HARIANE - Seorang pria berinisial D, warga Kapanewon Pengasih nekat mengakhiri hidupnya, pada Minggu (10/11/2024). Diduga korban mengalami depresi.
Kasi Humas Polres Kulon Progo AKP Triatmi Noviartuti mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh istrinya.
Melihat jasad suaminya tergantung, istri korban langsung kaget dan segera memberitahu anaknya. Informasi ini kemudian dilaporkan oleh keluarganya ke Polsek Pengasih.
Novi menuturkan, dari kesaksian istri korban, suaminya mengalami depresi dan bingung. Korban selama ini bekerja sebagai honorer satpam di salah satu universitas negeri di Jogja.
"Pada pembukaan pendaftaran PPPK tahun ini, korban diminta mendaftar. Namun karena merasa tak mampu untuk mengurus persyaratan administrasi pendaftaran, korban akhirnya bingung dan depresi," ujar Novi, di Kulon Progo, Senin (11/11/2024).
Korban lanjut Novi, merasa tidak menguasai teknologi, karena tidak terbiasa memakai komputer. Padahal untuk tes PPPK, peserta wajib mengoperasikan komputer.
Karena terus dipaksa korban akhirnya bingung dsn depresi. Korban akhirnya memilih mengakhiri hidupnya.****