Jabar
Diduga Terjadi Tindak Kekerasan di Sebuah SMA Negeri di Kota Tasikmaya, Pelakunya Anak Pejabat Kemendikbud
HARIANE – Diduga telah terjadi tindak kekerasan di sebuah SMA Negeri di Kota Tasikmalaya yang melibatkan putra seorang pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
Ibu korban yang merasa tidak mendapat keadilan dan mengaku mendapat intimidasi kemudian buka suara.
Sampai berita ini diturunkan, kasus telah ditangani pihak terkait dan korban telah mendapat pendampingan.
Kronologi Kasus Kekerasan di SMA Negeri Kota Tasikmalaya
Dilansir dari akun Instagram @terang_media, kronologi tindak kekerasan di sebuah SMA Negeri di Kota Tasikmalaya dijelaskan ibu korban, di mana pelakunya diduga merupakan putra pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
Kejadian bermula saat putrinya yang bersekolah di salah satu SMA Negeri di Kota Tasikmalaya menjadi korban kekerasan (pemukulan) dari seorang siswa laki-laki berinisial A.
Namun, ibu korban merasa pihak sekolah tak melakukan perlindungan terhadap putrinya yang notabene menjadi korban tetapi justru cenderung membela pelaku.
Kebingungannya terjawab usai putrinya dipanggil ke ruang guru yang mana di sana sudah ada orang tua pelaku. Pertemuan tersebut menurut ibu korban tidak fair lantaran putrinya dihadapkan langsung dengan orang tua pelaku tanpa pendampingan.
Dari rekaman yang diambil korban selama pertemuan, ibu korban kemudian mengungkapkan bahwa ternyata orang tua pelaku merupakan orang yang berpengaruh sekaligus pejabat di Inspektoral Jenderal Kemendikbud.
Pertemuan tersebut juga dinilai tidak fair lantaran terdapat adanya unsur intimidasi terhadap korban dari orang tua pelaku.
"Kenapa Anda lebih fokus membela anak dan menyepelekan posisi korban. Anda tidak perlu Arogan dgn Jabatan di Kementrian karena SAYA TAAT dan BAYAR PAJAK,” tulis ibu korban dalam keterangan foto yang dibagikannya di media sosial.
Ibu korban melalui akun Instagramnya mengatakan bahwa kasus tersebut sudah dikuasakan terhadap lembaga perlindungan anak dan perempuan Taman Jingga dengan kuasa hukum Anne Dinatapura dan ditangani langsung oleh unit PPA Polresta Tasikmalaya.