Berita , Jateng
Heboh, Wisatawan Karimunjawa Terancam Tidak Bisa Pulang Hingga Januari 2023 Akibat Gelombang Tinggi
Annisa Nur Fadhilah
Ratusan wisatawan Karimunjawa terancam tidak bisa pulang akibat gelombang tinggi. (Foto: Unsplash/Silas Baisch)
HARIANE – Jagad Twitter sedang dihebohkan dengan berita wisatawan Karimunjawa terancam tidak bisa pulang akibat gelombang tinggi yang terjadi di perairan utara Pulau Jawa.
Ratusan wisatawan Karimunjawa terancam tidak bisa pulang karena adanya peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG dengan periode waktu 23-31 Desember 2022.
Informasi mengenai wisatawan Karimunjawa terancam tidak bisa pulang ini disampaikan oleh pengguna Twitter dengan username @CESArosendi pada Senin, 26 Desember 2022.
Wisatawan Karimunjawa terancam tidak bisa pulang
Melalui cuitan di akun pribadinya, salah satu wisatawan ini mengungkapkan bahwa dirinya bersama dengan ratusan wisatawan lain telah terdampar tanpa kapal sejak 22 Desember 2022. Pulau Karimunjawa memang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik di Jawa Tengah. Namun, menjelang penutupan tahun, kapal akan jarang berlayar melintasi Pulau Karimunjawa.BACA JUGA : Peringatan Dini Prakiraan Gelombang Tinggi BMKG Hari Ini, Waspadai Ombak 4 Meter di Wilayah Perairan BerikutHal ini dikarenakan perayaan Natal dan tahun baru yang biasanya bersamaan dengan cuaca ekstrem yang terjadi di salah satu pulau Jepara tersebut. Salah satu wisatawan ini mengungkapkan sejak beberapa hari lalu Pulau Karimunjawa telah mengalami kekurangan bahan makanan dan bensin karena tidak ada pasokan dari luar pulau. “Selain bensin langka bahan makanan pun ikut langka. Ini berdasarkan informasi dr para pedagang yg ingin menutup dagangan mereka karena sudah tidak memiliki bahan sejak tgl 24 Desember kemarin. Dan benar, di tgl 25 Desember banyak yg tutup warung,” dalam cuitannya. Namun, hal ini diketahui sudah biasa terjadi di Pulau Karimunjawa pada musim hujan. Pasalnya, gelombang tinggi tidak memungkinkan kapal untuk memasok berbagai kebutuhan di pulau tersebut. Banyak netizen yang mengungkapkan pengalaman serupa yang terjebak di Pulau Karimunjawa selama periode libur natal dan tahun baru di tahun yang berbeda.