Berita , Kesehatan
Menkes Sebut Imunisasi Anak Akan Terdata di Aplikasi Peduli Lindungi, Fitur Baru Selain Terkait Informasi Covid-19
Sri Nuraeni
Menkes Sebut Imunisasi Anak Akan Terdata di Aplikasi Peduli Lindungi, Fitur Baru Selain Terkait Informasi Covid-19
Menurut penjabaran Menkes, program Bulan Imunisasi Anak Nasional tahun ini merupakan bagian dari pilar pertama transformasi sistem layanan primer dan pilar ke enam transformasi sistem teknologi dan bioteknologi kesehatan.
Perbedaan yang timbul dari pengayaan sistem sebelumnya salah satunya yaitu Menkes menambah jumlah imunisasi wajib yang harus diberikan pada masyarakat yang sebelumnya berjumlah 11 jenis vaksinasi menjadi 14 jenis vaksinasi.
Terdapat tiga jenis vaksin baru yaitu vaksin HPF untuk kanker serviks, vaksin PCP untuk pneumonia, dan juga vaksin Orota Virus untuk penyakit diare pada balita.
Menkes juga menyebut data imunisasi akan didigitalisasi penuh pada aplikasi Peduli Lindungi.
“Terkait dengan imunisasi, kami akan melakukan digitalisasi penuh dari program imunisasi ini, sehingga anak-anak yang nanti kita lakukan imunisasi akan terekam data individunya,” jelas Menkes pada siaran pers.
BACA JUGA : Heboh! Kasus Bullying di SMA 9 Pinrang Jadi Trending Twitter, Netizen Pertanyakan Kelanjutan Duduk PerkaranyaUpaya digitalisasi ini juga dinilai akan memudahkan orang tua untuk mengakses data imunisasi anak setiap saat. Bahkan tanpa khawatir data tersebut akan tercecer, hilang ataupun rusak meski sudah belasan tahun ke depan. “Setiap anak akan memiliki sertifikat elektronik yang disimpan secara digital, jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan baik 15 tahun lagi atau 20 tahun lagi, data itu tetap tersimpan dengan aman di Kementrian Kesehatan,” jelas Menkes Budi Gunadi. Program digitalisasi ini nantinya akan menimbulkan banyak fitur baru di aplikasi Peduli Lindungi yang semula hanya digunakan sebagai keperluan infomasi Covid-19. Menkes menyebut sistem teknologi vaksinasi Covid-19 berhasil karena dapat meregister dan menyimpan data-data vaksinasi individu secara digital. Sehingga hal tersebut akan diterapkan kembali pada program imunisasi anak ini. Hal ini juga dapat memudahkan anak ketika suatu saat akan melanjutkan pendidikan ke luar negeri data imunisasi tersebut dapat ditunjukan meski sudah belasan tahun tanpa khawatir hilang atau rusak. Karena ada beberapa negara yang mengharuskan menunjukan bukti imunisasi sewaktu kecil ke setiap pendatang atau imigran.