HARIANE – Dinas Kesehatan Kulon Progo meningkatkan edukasi kepada masyarakat dalam rangka mencegah bertambahnya jumlah perokok pemula. Edukasi ini ditujukan khususnya kepada pelajar jenjang SMP hingga SMA/sederajat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Sri Budi Utami, mengatakan bahwa edukasi dilakukan dengan melibatkan Satuan Tugas Kawasan Tanpa Rokok (Satgas KTR) melalui program Satgas KTR Goes to School, yaitu sosialisasi ke berbagai sekolah.
Edukasi ini dinilai sangat penting karena jumlah perokok usia muda cenderung meningkat. Salah satu penyebabnya adalah kuatnya paparan iklan produk rokok di masyarakat.
"Upaya edukasi kami perkuat dalam rangkaian kegiatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025, yang berlangsung sejak 16 Mei hingga 29 Juni 2025. Dalam rangkaian ini, kami mengisi kegiatan dengan edukasi kepada para pelajar," ujar Sri Budi Utami.
Salah satu kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan di SMAN 1 Pengasih pada Senin (23/6/2025). Dalam sosialisasi ini disampaikan berbagai dampak negatif rokok bagi anak muda, dengan menghadirkan narasumber ahli di bidangnya.
Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak muda di Kulon Progo, terhadap bahaya perilaku merokok, mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan.
"Kami ingin generasi muda Kulon Progo tumbuh sehat dan bebas dari asap rokok," tutur Budi.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Ari Kurniawati, menyampaikan bahwa jumlah perokok pemula dari kalangan pelajar menunjukkan tren peningkatan. Banyak di antaranya masih berstatus pelajar sekolah.
"Awalnya hanya coba-coba, lama-lama menjadi kebiasaan rutin. Untuk mengantisipasinya, kami rutin melakukan skrining perilaku merokok pada kelompok usia 10 sampai 18 tahun," jelas Ari.****