Berita , D.I Yogyakarta
Jaga Inflasi di DIY Bidang Pangan, Gubernur: Reformasi Kalurahan Berpotensi Jadi Kunci Garda Depan
“Hal ini memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang tumbuh tinggi pada triwulan tiga dan empat tahun 2022 hingga triwulan pertama tahun 2023, masing-masing sebesar 6,2 persen, 5,53 persen dan 5,31 persen,” kata Budiharto.
Budiharto menambahkan, jika dilihat dari komoditasnya, tekanan inflasi berasal dari komoditas bensin, LPG, angkutan udara, beras, dan telur ayam ras.
Namun di sisi lain juga terjadi peningkatan produktivitas cabai merah dan cabai rawit.
“Namun demikian kita tetap harus optimis melihat laju inflasi DIY yang terus melandai hingga Mei 2023. Menurut data BPS, pada Mei 2023, inflasi DIY berada di bawah 5 persen, yakni sebesar 4,72 persen year on year” ujarnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan arahan kepada tim pengendali inflasi daerah (TPID) DIY dan seluruh pihak yang terkait untuk menggali berbagai potensi untuk mengintegrasikan upaya pengendalian inflasi yang telah dilaksanakan di DIY selama ini.
Sri Sultan mengatakan, salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing adalah bagaimana semua pihak dapat mengenali potensi produk di wilayahnya yang memiliki nilai jual tinggi dan layak dikembangkan.
Untuk mencapai hal tersebut, Gubernur mengatakan perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi di era saat ini.
“Atas hal tersebut menjadi tepat apabila reformasi Kalurahan berpotensi menjadi garda depan dalam upaya menjaga inflasi pangan. Secara umum, reformasi Kalurahan sudah urgen dilaksanakan. Dengan banyaknya potensi agrikultur, maka Kalurahan secara otomatis turut menjadi garda dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Sri Sultan HB X.
Demikian informasi soal program pengendalian inflasi di DIY melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan DIY 2023.