Pihak Puskesmas kemudian merujuk pasien tersebut ke RSUD yang peralatannya lebih lengkap.
Setelah diobservasi sementara ditemukan jika warga tersebut diduga terpapar antraks berdasarkan ciri-ciri fisik pasien tersebut.
Karenanya pihak Puskesmas kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mendapat perawatan intensif.
"Kemudian langsung melakukan tindak lanjut laporan tersebut dan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait," tambahnya.
Sejumlah langkah bakal mereka ambil untuk melokalisir dan mentralisisr paparan jika memang benar antraks. Piihak Dinas Peternakan setempat bakal berkunjung ke lokasi warga yang diduga terpapar antraks.
Kris mengatakan, memang kasus tersebut bermula ketika ada satu sapi warga yang mati mendadak. Namun warga tidak mengkonsumsinya.
"Tidak-tidak, dia itu tidak makan dagingnya," tambahnya.
Dijetahui, pihak Puskeswan sempat datang ke lokasi pemilik rumah dan masih mendapati sapi yang mati tersebut.
Lalu Petugas Puskeswan sudah melakukan penguburan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karenanya, pihaknya belum bisa menjelaskan rinci kronologi peristiwa ini. Namun dari pihak Puskesmas Gedangsari dipastikan telah melakukan penanganan terhadap satu warga tersebut.
"Besuk (Jumat) Dinas Kesehatan akan melaksanakan survei di lapangan,"ucapya. ****