Berita
Kebakaran Irak di Pesta Pernikahan Berujung Maut, Lebih Dari 114 Orang Tewas
Sementara para korban yang selamat dibawa ke rumah sakit setempat dengan dilakukan pertolongan seperti dibalut perban, menerima oksigen, dll.
Keluarga para korban terpantau berkumpul di lorong rumah sakit dan di luar sambil menunggu petugas mengatur lebih banyak obat-obatan dan tabung oksigen.
Beberapa korban yang terbakar di antarana adalah anak-anak sementara suasana di kota tersebut dipenuhi oleh bunyi sirine ambulans selama berjam-jam setelah kebakaran tersebut.
Sementara pengantin pria dan wanita yang berada di lantai dansa ketika kebakaran terjadi masih belum diketahui apakah ikut menjadi korban atau selamat dari insiden tersebut.
"Mereka sedang bersiap untuk berdansa, lalu mereka menyalakan sesuatu untuk tarian yang menyala. Seluruh aula terbakar dalam hitungan detik," kata salah seorang saksi.
Al-Badr, juru bicara Kementerian Kesehatan Irak menyebutkan bahwa segala upaya dilakukan untuk memberikan bantuan kepada korban dan menyebut kejadian kebakaran di pesta pernikahan Irak ini adalah kecelakaan yang disayangkan.
"Semua upaya sedang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena kecelakaan yang disayangkan ini," kata Al-Badr.
Najim al-Jubouri, Gubernur Nineveh, mengatakan beberapa yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit dan belum menyebutkan jumlah korban meninggal dunia final yang mengindikasikan bahwa jumlah kematian masih bisa bertambah.
Pastor Rudi Saffar Khoury, seorang pendeta di pernikahan tersebut, mengatakan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.
"Bisa jadi kesalahan dari penyelenggara acara atau tuan rumah tempat acara, atau mungkin ada kesalahan teknis," kata Khoury.
Kebakaran Irak di pesta pernikahan pada Rabu, 27 September 2023 disebut menjadi pukulan berat bagi komunitas Kristen di negara tersebut yang saat ini menjadi minoritas setelah mengalami penurunan jumlah yang drastis dalam beberapa tahun belakangan. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com