Berita , Pilihan Editor
Kebakaran Rumah Sakit di Senegal Tewaskan 11 Bayi Baru Lahir: Diduga Terjadi Korsleting Listrik
Anasya Adeliani
Kebakaran Rumah Sakit di Senegal Tewaskan 11 Bayi Baru Lahir: Diduga Terjadi Korsleting Listrik
Wanita itu, bernama Astou Sokhna, tiba di sebuah rumah sakit di kota utara Louga dengan kesakitan. Staf telah menolak untuk mengakomodasi permintaannya untuk operasi Caesar, dengan mengatakan bahwa itu tidak dijadwalkan. Dia meninggal 1 April 2022, 20 jam setelah dia tiba.
Kematian Sokhna menyebabkan gelombang kemarahan di seluruh negeri tentang keadaan mengerikan sistem kesehatan masyarakat Senegal, dan Sarr mengakui dua minggu kemudian bahwa kematian itu bisa dihindari.
Tiga bidan yang bertugas pada malam Sokhna meninggal pada 11 Mei dijatuhi hukuman enam bulan penjara oleh Pengadilan Tinggi Louga karena "kegagalan membantu seseorang dalam bahaya" sehubungan dengan kasusnya.
Direktur Amnesty International Senegal Seydi Gassama mengatakan organisasinya telah menyerukan inspeksi dan peningkatan layanan neonatologi di rumah sakit di seluruh Senegal setelah kematian "mengerikan" dari empat bayi di Linguere.
Dengan tragedi baru hari Rabu, Amnesty "mendesak pemerintah untuk membentuk komisi penyelidikan independen untuk menentukan tanggung jawab dan menghukum para pelakunya, tidak peduli tingkat apa mereka di aparatur negara," seruan tweet.
Anggota parlemen oposisi Mamadou Lamine Diallo juga menanggapi dengan kemarahan atas kebakaran Tivaouane yang menewaskan bayi-bayi itu. "Lebih banyak bayi terbakar di rumah sakit umum, ini tidak bisa diterima," ucap akun twitter Macky Sall.
"Kami menderita bersama keluarga yang kami beri belasungkawa. Cukup sudah."
BACA JUGA : Dampak Kebakaran di Pasar Gembrong Jatinegara Jakarta Timur, Penyebab Kebakaran Diduga Karena Hal IniWali kota Tivaouane, salah satu kota paling suci sekaligus pusat transportasi Senegal, Demba Diop Sy menyebutkan, polisi dan dinas pemadam kebakaran masih berada di lokasi kebakaran rumah sakit di Senegal. ****