Berita , Kesehatan

Kebiasaan Berandu Warga Gunungkidul Berujung Maut, Dosen UGM: Perlu Ditekankan Agar Tidak Terulang Lagi

profile picture Ica Ervina
Ica Ervina
Kebiasaan Berandu Warga Gunungkidul Berujung Maut. Dosen UGM: Perlu Ditekankan Agar Tidak Terulang Lagi
Dosen Peternakan UGM, Nanung Danar Dono menyayangkan adanya rerandu yang dilakukan oleh warga Gunungkidul. (Foto : Hariane/Ica Ervina)

HARIANE- Kebiasan Berandu membawa malapetaka bagi warga Pedukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul. Niat baik warga dalam membantu pemilik ternak sapi yang mati, justru membawa dampak negatif.

Istilah Berandu sendiri yakni menyembelih hewan yang sudah mati untuk dikonsumsi. 

Kebiasaan ini sudah hidup sejak tahun lalu. Pertama terungkap ketika warga Ponjong, Gunungkidul yang melakukan Berandu yang akhirnya menyebabkan 12 orang sakit dan 1 meninggal.

Kini kasus berandu terulang. Dampaknya pun lebih serius, seorang warga meninggal dan 87 lainnya harus dirawat di Rumah Sakit setelah mengonsumsi daging sapi mati yang positif antraks.

Dosen Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono menyayangkan adanya kebiasaan berandu warga Gunungkidul. 

Menurutnya, jika mau warga memiliki niat baik, maka boleh-boleh saja. Tapi bukan dengan cara berbahaya seperti mengonsumsi sapi yang sudah mati karena antraks.

"Semoga ini terakhir kalinya. Jangan lagi begitu. Itu kan membagikan penyakit matinya hewan karena penyakit antraks," ujar Nanung.

Lebih lanjut, Nanung mengatakan kebiasaan berandu ini memang sering dilakukan. 

Bagi warga Gunungkidul, sapi adalah tabungan. Maka ketika sapi peliharaan seorang peternak mati, hal itu dilihat sebagai hilangnya tabungan yang bernilai jutaan rupiah.

Hal itu lantas memicu rasa iba warga sekitarnya. Berangkat dari rasa simpati, warga lalu melalukan urunan untuk diberikan kepada peternak. Sementara sapi yang telah mati menjadi milik warga bersama. 

"Tetapi justru hal ini menjadi salah kaprah," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, setelah melakukan konfirmasi kepada Kepala Pedukuhan Jati, Semanu, Gunungkidul, dikathui jika daging yang dikonsumsi bukan daging sapi sudah di kubur.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Kulon Progo Dapatkan Evaluasi

Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Kulon Progo Dapatkan Evaluasi

Sabtu, 18 Januari 2025 21:15 WIB
Dapat 11 Ribu Dosis Vaksin PMK, Pemda DIY Percepat Vaksinasi

Dapat 11 Ribu Dosis Vaksin PMK, Pemda DIY Percepat Vaksinasi

Sabtu, 18 Januari 2025 21:07 WIB
Kecelakaan di Magelang Hari ini, Kepala Pemotor Hampir Terlindas Mobil

Kecelakaan di Magelang Hari ini, Kepala Pemotor Hampir Terlindas Mobil

Sabtu, 18 Januari 2025 21:05 WIB
Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Sabtu, 18 Januari 2025 17:45 WIB
Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Sabtu, 18 Januari 2025 16:16 WIB
Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Sabtu, 18 Januari 2025 15:20 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 18 Januari 2025 10:36 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Sabtu, 18 Januari 2025 10:35 WIB
DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

Sabtu, 18 Januari 2025 08:22 WIB
Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Jumat, 17 Januari 2025 21:54 WIB