Berita , Jatim
Kerusuhan Arema VS Persebaya, Abdul Haris: Manajemen Siap Tanggung Jawab
Nabila Intan Aprilia
Kerusuhan Arema vs Persebaya terjadi pada 1 Oktober 2022, mengakibatkan banyak fasilitas rusak dan korban jiwa. (Foto: Twitter/podcastretropus)
“Alfatihah untuk para korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” penggalan caption akun Instagram @officalpersebaya.
Insiden kerusuhan Arema vs Persebaya
Kerusuhan Arema vs Persebaya terjadi ketika pertandingan Derby Jawa Timur telah usai dan menetapkan skor 3-2 antara Persebaya dan Arema.
Kerusuhan suporter Arema dilakukan dengan aksi lempar benda yang mengakibatkan jatuhnya korban luka-luka bahkan korban jiwa, kerusakan fasilitas, hingga aparat menebakkan gas air mata.
Mulanya ribuan Aremania atau sebutan untuk suporter Arema menerobos masuk ke lapangan, hal tersebut ditengarai karena kalahnya Arema FC dengan skor 2-3 yang diperoleh Persebaya Surabaya di lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Kekecewaan Aremania terhadap tim yang kalah dari rivalnya menimbulkan aksi merusak fasilitas stadion hingga bentrok dengan petugas keamanan di atas lapangan, bahkan mobil aparat kepolisian menjadi target serangan para suporter Singo Edan.
Sekitar 127 korban jiwa berjatuhan akibat insiden tersebut dan dikabarkan terdapat dua personel polri yakni Brigadir Andik serta Briptu Fajar dan diantara banyaknya korban ada yang meninggal ketika di TKP dan ada juga yang menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.
Sedangkan para pemain serta tim ofisial Persebaya segera dilakukan evakuasi oleh petugas keamanan begitu laga selesai.
BACA JUGA : Buntut Kerusuhan Suporter Arema di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Inilah Respon Tegas PSSI dan Dampak Kejadian IniKerusuhan Arema VS Persebaya berpotensi akan ditorehkan sebagai insiden kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia, pihak Arema FC pun turut memberikan tanggung jawab sebaik-baiknya atas kerusuhan yang terjadi, pihak Persebaya juga memberikan doa untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan.****